Oleh ; Ahmad Ma'mun*
Dear Kalian...
Jujur, Beberapa hari ini saya sering heran dengan kerjaan kalian yang dirumah aja. Tiap hari tak lupa absen postingan di media sosial, maklum lah, sebagai wujud keresahan mungkin ya, klo itu keresahan sih bagus, sambil lalu belajar menulis, tapi beberapa hari terakhir ini, saya lihat ada yang aneh gitu, ya anehnya dari postingan medsosnya itu, mulai dari kejar2an ayam, terus captionnya, "yang bisa nangkap maka foto dan deskripsi orangnya di posting". dari kejar ayam sampek ke babi, terkahir babi sama ayam kolab. Setelah itu mulai sadar nih, lalu diganti dengan menangkap logo ormek masing2 disertai backsound juga.Â
Kemudian ada lagi postingan "sebutkan namaku tiga kali, nanti foto dan 3 sifatmu saya posting", saya pikir sekarang ini musim orang cari kesempatan (cara) untuk mengupload foto kawannya terus di disertakan sifat-sifatnya, atau malah rahasianya. Woow, ngerii... Â Kalian dirumah selain jaga iman juga jaga imun ya, jangan beraktifitas ke luar jika tidak begitu penting. Sayangi diri dan keluarga.
Hari ini saya buat materi tentang "persepsi" teruntuk kalian yang hobi banget mengumpulkan sifat2 orang, lalu di posting di medsosnya soalah olah dia (orang yang kalian post) sama seperti yang kalian simpulkan sifatnya. Materi ini disimak baik-baik ya...karena akan mengajak teman-teman berfikir dua kali untuk memosting foto seseorang dengan deskripsi sifatnya. (Ini target kuliah hari ini ya).Â
Mungkin ini kategori persepsi setiap manusia ketika melihat orang-orang disekitarnya, sehingga persepsi itu melembaga dan menjadi simbol seseorang yang kita persepsikan, contoh, "aslam berteman dengan ikhlasun sejak kecil, kemudian setelah dewasa mereka berpisah karena pekerjaan, aslam sebagai buruh tani, ikhlasun sebagai direktur pertamina, suatu ketika aslam ditanya oleh wartawan atau seseorang tentang ikhlasun, Otomatis Aslam menjawab sebagaimana ia mengenalnya dahulu waktu kecil, waktu belum punya apa apa, waktu masih sama sama kurus, atau sama sama tidak punya uang, dan seterusnya. Yang jelas untuk saat ini, itu persepsi yang salah, karena ikhlasun pada kenyataannya sudah sejahtera.Â
Ini artinya adalah, bahwa persepsi kita tentang seseorang tidak bertahan lama, atau bahkan tidak bertahan, kehidupan manusia yang dinamis, membuat perubahan diri dan sosialnya pun sangat cepat. Kapan masa aktif persepsi itu ?
Baiklah pemirsa, kita masuk pembahasan...
Persepsi adalah proses mencerna, internalisasi, yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi prilaku kita, atau persepsi adalah cara organisme memberi makna, intinya usaha menginterpretasikan. jelas ya gaes.
Persepsi dibagi menjadi dua gaes, pertama, persepsi terhadap lingkungan fisik. Kedua, persepsi terhadap manusia (persepsi sosial). Perbedaannya sederhana gaes...persepsi lingkungan fisik itu bersifat statis, sedangkan persepsi manusia bersifat dinamis. Oleh karena itu persepsi terhadap manusia dapat berubah dari waktu ke waktu.Â
Berarti mungkin dong klo persepsi aku ke kamu juga berubah dari waktu ke waktu...wkwkwkkw. kurang jelas ya gaes.. saya kasih contoh deh,,para ahli fisika sebut saja maulana dan sabil yang meneliti tentang fenomena alam, persepsi mereka tentang fenomena tersebut mendekati akurat (sempurna).Â
Namun ketika mereka mempersepsikan sesama ilmuan, antar manusia yang lainnya, persepsi mereka mungkin kurang atau bahkan tidak cermat (salah) karena berdasarkan kehidupan manusia yang dinamis, jadi tidak bisa persepsi itu hanya dibangun satu kali, untuk persepsi antar sesama manusia.
Lanjut.....
Dedy Mulyana (pakar komunikasi ini gaes, bukan dedy mulyana samping gor) bilang, kita mengenal seseorang hari ini, itu hanya berlaku untuk hari ini, tepatnya ketika kita bertemu dengan seseorang tersebut.Â
Setelah kita berpisah, kita sudah tidak mengenalnya lagi, dan apabila bertemu keesokan harinya, dia sudah seseorang yang berbeda dari yang kita kenal kemarin. Dan klo misal kita ditanya ama orang kenal dia atau nggak ? Kita lihat dulu men, pertanyaannya itu kapan terjadi, klo pertanyaannya kemarin, berarti kita jawab iya kenal, karena kemarin kita bertemu dengan dia.Â
Tapi men...klo kita ditanya hari ini, kenal dia ato nggak ?, kita tidak bisa jawab, kecuali nama doang tanpa sifat-sifat apalagi kepribadiannya. Â karena hari ini kita belum bertemu dengan dia, sehingga persepsi hari ini tentang dia belum ada.Â
Dalam situasi seperti ini nih, kebanyakan manusia menjawab sebagaimana ia persepsikan ketika ketemu pertama, baik dari segi fisiknya, sifatnya, kemudian kebiasaannya mungkin. Ini ada dua kemungkinan, pertama karena hari ini kita tidak bertemu dengan dia, sehingga persepsi yang kita keluarkan ialah persepsi yang dulu, waktu masih buchin-buchinnya.Â
Kedua, atau dia sudah meninggal dunia sehingga kita menyimpulkan kehidupannya sedemikan. Jelas teman,,, meskipun mereka sudah kawan lama kita, tetap saja kita tidak bisa mengenalnya selama kita tidak bersama. Mungkin cuma nama orangnya saja yang tidak berubah, tapi klo sifat apalagi prilaku itu berubah tiap menit men...sangat tergantung dengan situasi lingkungan.Â
Makanya manusia itu susah untuk dipersepsikan, karena benda bernyawa itu bergerak dinamis gtu, klo dia dipersepsikan hari in, berarti kita harus mengenal (bertemu)l dia hari ini dong, baru kita bisa memamerkan siapa dia dan sifat-sifat dia hari ini, dan inget, untuk besok sudah beda. dan klo kalian memaparkan sifat mereka dengan persepsi yang dulu, waktu masih fase-fase agresi militer, itu ada dua kemungkinan
Men....pertama, karena kita memang tak akan pernah bertemu lagi sama dia, atau sedang tidak ketemu tapi kangen, eaaaa. Kedua, atau dia sudah lama meninggal dunia men, sehingga kita menyimpulkan sifat mereka hari ini tanpa bertemu (mengenal) dia dulu. Jadi Fiks berarti kalian anggap mereka udah mati ya.....wkwkwkwkw.
Sabar gaes  sudah di sediakan kolom komentar untuk menuntut...
Oke gaes, cukup sampai disini dulu ya gaes...terimakasih sudah mau mendengar resahku malam ini gaes, semoga kalian tetap dilindungannya amin...
Sekian gaes....
*(Pria Idaman Kohati)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI