Mohon tunggu...
Ahmad Makki
Ahmad Makki Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Ahmad Makki, biasa dipanggil Makki, dilahirkan di kota Makkah Al-Mukarrohmah (Saudi Arabia) pada hari Senin, 19 Maret 1984. Kuliah S1 hingga S3 bidang Bahasa Arab di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dan kini sebagai Dosen di almamater tersebut. Memiliki berbagai aktivitas yang amat padat, namun tetap melanjutkan hobinya sebagai sebagai penulis freelance di berbagai media dan beberapa aktivitas waralaba yang sedang digelutinya. Keluesan dalam bergaul dengan siapapun, dapat dihubunginya di nomor 085755750111, email: ahmadmakkih@pba.uin-malang.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bahasa Arab bagi Orang Indonesia

19 Agustus 2017   08:18 Diperbarui: 1 September 2017   14:48 1489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat Indonesia memiliki ikatan yang sangat erat dengan bahasa Arab. Namun jarang yang menyadari akan hal itu. Banyak sekali yang menjadi alasan kenapa bahasa Arab begitu dekat dengan orang Indonesia. Diantaranya adalah:

1. Kosakata bahasa Indonesia banyak mengambil kosakata dari bahasa Arab. Porsinya bahkan sangat banyak. Hampir 40 persen kosakata bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab. Sebut saja misalnya istilah hari dalam sepekan. Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at dan Sabtu; semuanya mengadopsi dari bahasa Arab. Hanya satu istilah hari saja yang bukan dari bahasa Arab yaitu Minggu. Tapi jika orang menyebut hari minggu dengan istilah Ahad maka semua istilah hari berasal dari bahasa Arab.

2. Masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam. Jumlah orang Indonesia yang memeluk agama Islam mencapai 90 persen lebih. Hanya sekitar sepuluh persen sisanya saja yang beragama non-Islam. Bagi orang Islam bahasa Arab selalu digunakan setiap hari. Setidaknya ketika membaca kitab suci al-Qur'an dan menunaikan ibadah sholat. Jadi bisa dipastikan orang yang beragama Islam memiliki pengetahuan tentang bahasa Arab.

3. Kebanyakan orang Indonesia memiliki nama dengan bahasa Arab. Baik nama bagi laki-laki maupun nama untuk perempuan. Diantara nama yang sangat banyak digunakan adalah Abdullah yang artinya Hamba Allah. Selain itu juga ada nama-nama yang berpasangan antara laki-laki dan perempuan; sebut saja misalnya ada Fauzi dan Fauziah, Said dan Saidah, dan seterusnya. Bahkan bukan hanya nama orang yang menggunakan bahasa Arab; banyak nama lembaga, sekolah, universitas juga menggunakan bahasa Arab. Bahkan lembaga tertinggi di Indonesia juga menggunakan kata bahasa Arab.

4. Nenek moyang Indonesia sudah mengenal tulisan Arab dengan baik ratusan tahun lamanya sebelum kolonial Eropa menjajah Indonesia. Jadi sebelum ejaan latin masuk ke wilayah Nusantara, masyakarat setempat menggunakan bahasa Arab; setidaknya huruf Arab dalam hal tulis-menulis. Kemudian kolonial eropa mengenalkan huruf latin dan menggunakannya di wilayah Indonesia. Tidak heran banyak karya-karya terdahulu yang ada hingga hari ini ditulis dalam huruf Arab walaupun bahasanya bisa bermacam-macam (bahasa Melayu, Sunda, Jawa, Madura, dan sebagainya.)

5. Kemerdekaan suatu negara dapat dikatakan sah jika ada negara merdeka yang menyatakan kemerdekaan suatu negara itu. Negara pertama yang menyatakan sah kemerdekaan Indonesia tidak lain adalah Mesir. Kemudian disusul dengan negara-negara lainnya. Mesir dan negara-negara lainnya yang menyatakan sah kemerdekaan Indonesia adalah negara-negara yang berada di kawasan Timur Tengah yang notabene semuanya menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa resminya.

Itulah lima hal utama yang dapat gambarkan posisi bahasa Arab bagi masyarakat Indonesia. Jadi, bagi orang Indonesia, bahasa Arab memiliki ikatan emosial yang sangat kuat dari dulu hingga sekarang. Oleh sebab itu tidak dapat dibandingkan dengan bahasa Asing lainnya. Kalau di Indonesia ada lebih dari satu bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia, maka tidak berlebihan jika bahasa Arab dijadikan sebagai bahasa nasional kedua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun