Seminar dengan tema Sinergi Interdisipliner Menuju Ketahanan Masyarakat Pasca Pandemi merupakan penyelenggaraan ketiga, dan Universitas Al Irsyad Cilacap, STIKes Serulingmas Cilacap, dan STIE Muhammadiyah Cilacap sebagai host tahun ini.
Seminar ini dihadiri Rektor Unaic, Sarwa dan  Sekretaris Bappeda, Edi Supriyono mewakili Bupati Cilacap.
Seminar nasional ini dihelat karena memasuki pasca pandemi di era Revolusi Industri 4.0, di mana UMKM menjadi salah satu tulang punggung sektor ekonomi di Indonesia, khususnya juga di Kabupaten Cilacap, yang tentunya harus mengikuti perubahan yaitu menjadi UMKM Go Digital. Juga UMKM tanpa gerai menjadi e-commerce yang menjamur saat ini.
"UMKM diharapkan menjadi tulang punggung dan bertumbuh menjadi sektor pencipta lapangan kerja yang baik.
Winco memfasilitasi para peneliti, praktisi, dosen, dan mahasiswa dalam mempresentasikan hasil-hasil riset dan pengembangannya," kata Susanti, yang juga Ketua LPPM Unaic.
Susanti yang juga ketua panitia penyelenggara tersebut menjelaskan, seminar ini menyajikan beberapa materi diantaranya Pengembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi yang disampaikan Staf Menparekraf RI Fadjar Kusuma, Teknologi Tepat Guna untuk Mendukung Ekonomi Kreatif yang disuguhkan Prof Muji Setio Guru Besar Universitas Muhammadiyah Magelang, Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pengembangan UMKM oleh Bio Trikusumo dari Pendamping UMKM Jawa Tengah, dan Pemanfaatan Potensi  Lokal Herbal untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat oleh Dr Kintoko dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
"Sehingga dengan berbagai masalah di atas, kami sebagai akademisi di Kabupaten Cilacap perlu mengangkat tema tersebut sebagai sarana menyumbangkan ide, opini, dan menyampaikan hasil riset kami, temuan-temuan kami untuk dimanfaatkan lebih lanjut dalam pembangunan Indonesia di masa depan, khususnya di Kabupaten Cilacap," imbuh Susanti.
Seminar nasional ini dilaksanakan secara hybrid, luring di Unaic maupun daring via zoom meeting.
Peserta 461 orang dengan non presenter 345 orang, dan pemakalah 71 orang.
Selain itu ada pameran poster oleh 14 peserta. Untuk peserta dan pemakalah itu mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Palembang, Makassar, Flores, Maluku Utara, Banten, Sulawesi, Kalimantan Barat.
Juga ada pameran UMKM yang diikuti oleh 12 UMKM di Kabupaten Cilacap.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian Daerah Kabupaten Cilacap, Bappeda Cilacap yang bekerja sama dengan Jaringan Penelitian Kabupaten Cilacap yang di dalam ada 12 perguruan tinggi di Cilacap, seperti Universitas Al-Irsyad Cilacap, STIKes Serulingmas Cilacap, STIE Muhammadiyah Cilacap, Politeknik Negeri Cilacap, STIKes Graha Mandiri Cilacap, Universitas Nahdlatul Ulama Imam Ghazali Kesugihan, Akademi Maritim Nusantara Cilacap, STAI Sufyan Tsauri Majenang, STKIP Majenang, STKIP Darussalam Karangpucung, STMIK Komputama Majenang, dan STT Migas Cilacap.
Hasil-hasil yang dipamerkan dalam seminar ini, mulai dari penelitian dosen serta mahasiswa yang tergabung dalam beberapa program MBKM, salah satunya mahasiswa ikut tergabung dalam kelompok dosen keilmuan dan melakukan riset.
"Inilah hasil-hasil dari mereka, dipamerkan supaya setelah ini luarannya bisa digunakan oleh industri, pemerintah daerah, dan UMKM itu sendiri," tukas Susanti.
Harapan pemerintah, kegiatan Seminar Nasional Winco ini bisa tetap diselenggarakan  setiap tahun.
Juga adanya pemanfaatan hasil-hasil riset dari akademisi, dosen, dan mahasiswa, serta para praktisi dilaksanakan atau digunakan oleh industri dan UMKM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H