Mohon tunggu...
Ahmad Kurnianto
Ahmad Kurnianto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pendidik

Man Jadda wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemuda Desa dan Arah Pembaharuan -Ahmad Kurnianto

12 Oktober 2024   10:32 Diperbarui: 12 Oktober 2024   20:15 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengar kata pemuda? Penerus bangsa? Anak milenial? Generasi muda? Harapan Negara? Atau apapun itu?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemuda adalah orang yang masih muda. Namun, makna dari pemuda tidaklah sesederhana itu. Di dalam satu kata pemuda terdapat banyak harapan yang terkandung di dalamnya. Mengingat keberadaan pemuda ini sangat penting adanya.

Ada sebuah quotes terkenal dari Bapak Proklamator Indonesia, yakni Ir. Soekarno yang mengatakan "Berikan aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia". Quotes tersebut tidaklah berlebihan, dan memang benar adanya. Sebab nasib bangsa Indonesia ada di siapa kalau bukan di tangan pemuda?

Siapa yang menorehkan prestasi-prestasi membanggakan Indonesia di kancah dunia? Pemuda.

Siapa dahulu yang bisa menurunkan Presiden Soeharto? Mahasiswa.

Siapa itu mahasiswa? Ya kita, pemuda.

Siapa yang bisa menyelamatkan grup WhatsApp keluarga dari berita hoax? Pemuda.

Mengapa demikian? Pemuda adalah penerus bangsa.

Seorang Pemuda ditandai dengan membaranya jiwa penuh dengan semangat, memiliki daya kekuatan, rasa kemandirian, tekad kepercayaan, serta keinginan yang amat tinggi menjadikan dirinya untuk terus beradaptasi dan memberikan perubahan bagi dirinya secara pribadi maupun bagi orang lain, lebih-lebih untuk desanya sendiri. Pemuda akan senantiasa memberanikan diri untuk menghadapi segala tantangan yang akan dihadapi, serta terus memupuk kepekaan diri dengan ragam motivasi dan inovasi.

Banyak kalangan pemuda memilih untuk merantau dengan beragam alasan dan pertimbangan. Ada yang bekerja, sekolah atau kuliah, mondok, bahkan ada yang sudah menetap di perantauan dengan usaha yang lebih mapan. Hal ini disebabkan yang merantau bekerja karena di desa kurang berpenghasilan atau bahkan tidak ada pekerjaan. Sementara yang mondok, sekolah atau kuliah ingin mendalami ilmu pengetahuan dan menambah wawasan, sampai yang tidak mau pulang ke desa karena di kota (perantauan) hidupnya lebih terjamin dan menjanjikan.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Peran pemuda untuk perubahan desa perlahan hilang terkikis oleh kemewahan yang ada di kota. Masing-masing langkah kakinya beranjak untuk pergi, sampai-sampai tidak mau peduli dengan keadaan dan perubahan desanya sendiri. Tidak bisa disangkal lagi bahwa perubahan di desa memang tidak lepas dari peran para pemudanya, sehingga desa yang ingin maju dan sejahtera, maka partisipasi dan sikap peduli pemuda di desa harus dilibatkan dan dihidupkan kembali melalui kegiatan-kegiatan yang ada. Tentunya kegiatan yang ter-Arah

1 Pengadaan Taman Baca Desa

Taman baca desa bisa berupa Perpustakaan Desa (Perpusdes), lapak baca dan semacamnya. Tujuan dan manfaat yang diperoleh bagi pemuda atau masyarakat desa secara keseluruhan, dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasannya serta perbaikan sumber daya manusia dari pengaruh arus globalisasi. Dengan adanya fasilitas baca di desa, pemuda bisa menemukan ide dan gagasan melalui beberapa buku yang dibaca, ditelaah, dan dicerna, maka dari itu peran pemuda yang paling utama adalah mengubah mindset terlebih dahulu. Sebab, semakin luas pengetahuan yang diperoleh, juga akan semakin besar pula perubahan yang akan terjadi di desa.

2. Pengadaan Fasilitas Olahraga dan Seni

Fasilitas olahraga seperti lapangan sepak bola, futsal, badminton, basket, dan bola voli serta olahraga-olahraga tradisional. Pengadaan fasilitas olahraga ini antara lain untuk meningkatkan kesehatan, mewadahi hobi yang rentan didominasi para pemuda, dan menghindari atau menjauhkan para pemuda pada kegiatan yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain semacam narkotika, perjudian, miras dan hal negatif lainnya. 

3. Pengembangan Ekonomi Kreatif

Pengembangan ekonomi kreatif merupakan tahap pembelajaran bagi pemuda untuk mulai mandiri secara ekonomi, pemuda bisa mengembangkan usaha hasil dari ide gagasan yang dimiliki. Pengembangan ekonomi kreatif tentunya harus sejalan dengan potensi yang ada di desa, dengan memberikan pengarahan serta pemahaman tentang produksi yang berbasis digital. Dengan demikian, pemuda selain membuat usaha secara autodidak, juga bisa mengangkat ekonomi keluarga hingga ekonomi desa. Peran pemuda dalam mengembangkan ekonomi kreatif sebagai upaya membuat produk khas desa yang nantinya akan dikelola oleh desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Maka dari tiga aktivitas yang melibatkan peran pemuda untuk perubahan desa, maka kemajuan, kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, hingga perekonomian akan melesat maju dengan cepat. Selama pemudanya diberikan kesempatan untuk berperan di segala bidang (bukan hanya jadi penonton). mulai dari pengadaan taman baca untuk meningkatkan pendidikan hingga pengembangan ekonomi kreatif, perubahan secara perlahan akan menghampiri desa dengan segala peran pemuda yang konstruktif dan dedikatif. Serta menjadikan desa mandiri, berdaya, dan berbudaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun