Mohon tunggu...
Ahmad Kurnianto
Ahmad Kurnianto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pendidik

Man Jadda wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemuda Desa dan Arah Pembaharuan -Ahmad Kurnianto

12 Oktober 2024   10:32 Diperbarui: 12 Oktober 2024   20:15 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengar kata pemuda? Penerus bangsa? Anak milenial? Generasi muda? Harapan Negara? Atau apapun itu?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemuda adalah orang yang masih muda. Namun, makna dari pemuda tidaklah sesederhana itu. Di dalam satu kata pemuda terdapat banyak harapan yang terkandung di dalamnya. Mengingat keberadaan pemuda ini sangat penting adanya.

Ada sebuah quotes terkenal dari Bapak Proklamator Indonesia, yakni Ir. Soekarno yang mengatakan "Berikan aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia". Quotes tersebut tidaklah berlebihan, dan memang benar adanya. Sebab nasib bangsa Indonesia ada di siapa kalau bukan di tangan pemuda?

Siapa yang menorehkan prestasi-prestasi membanggakan Indonesia di kancah dunia? Pemuda.

Siapa dahulu yang bisa menurunkan Presiden Soeharto? Mahasiswa.

Siapa itu mahasiswa? Ya kita, pemuda.

Siapa yang bisa menyelamatkan grup WhatsApp keluarga dari berita hoax? Pemuda.

Mengapa demikian? Pemuda adalah penerus bangsa.

Seorang Pemuda ditandai dengan membaranya jiwa penuh dengan semangat, memiliki daya kekuatan, rasa kemandirian, tekad kepercayaan, serta keinginan yang amat tinggi menjadikan dirinya untuk terus beradaptasi dan memberikan perubahan bagi dirinya secara pribadi maupun bagi orang lain, lebih-lebih untuk desanya sendiri. Pemuda akan senantiasa memberanikan diri untuk menghadapi segala tantangan yang akan dihadapi, serta terus memupuk kepekaan diri dengan ragam motivasi dan inovasi.

Banyak kalangan pemuda memilih untuk merantau dengan beragam alasan dan pertimbangan. Ada yang bekerja, sekolah atau kuliah, mondok, bahkan ada yang sudah menetap di perantauan dengan usaha yang lebih mapan. Hal ini disebabkan yang merantau bekerja karena di desa kurang berpenghasilan atau bahkan tidak ada pekerjaan. Sementara yang mondok, sekolah atau kuliah ingin mendalami ilmu pengetahuan dan menambah wawasan, sampai yang tidak mau pulang ke desa karena di kota (perantauan) hidupnya lebih terjamin dan menjanjikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun