Mohon tunggu...
Ahmad Khoiru Rozikin
Ahmad Khoiru Rozikin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa UNISMA Ciptakan Olahan Sayur Sawi Menjadi Produk Makanan Milenial

11 September 2021   14:04 Diperbarui: 11 September 2021   14:10 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Mengolah Sawi Menjadi Mie Basah

Desa winong merupakan desa yang mayoritas warganya bermata pencaharian sebagai petani. Ditambah lagi adanya sebuah obyek wisata yaitu agrowisata edukasi sayur winong asri yang dikelola oleh kelompok tani yang bernama kelompok wanita tani winong asri. Dimana agrowisata ini merupakan sebuah obyek wisata yang terdapat berbagai macam jenis sayur-sayuran, terutama lebih ditekankan pada jenis sayuran yang dapat dimanfaatkan untuk ketahanan pangan sehari-hari. Melihat potensi tersebut mahasiswa kandidat sarjana mengabdi (KSM) tematik unisma domisili Tulungagung yang terdiri dari kelompok 42,87, 94, 99, 104, 118, dan 119  mengusung program kerja dengan membertikan pelatihan kepada ibu-ibu kelompok wanita tani winong asri dalam melakukan pengolahan sayur sawi menjadi produk makanan yang sangat digemari oleh generasi milenial yaitu, berupa mie basah sawi, stik sawi dan ice cream pare rasa alpukat. Program kerja pelatihan ini dilakukan pada hari Kamis, 02 September 2021 di agrowisata edukasi sayur winong asri Desa Winong, Kec. Kedungwaru, Kab. Tulungagung.

Langkah awal yang dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan. Untuk mengolah mie basah dan stik sawi dibutuhkan beberapa bahan yaitu : ekstrak sawi, tepung terigu, telur, minyak, garam, dan penyedap. Hanya saja untuk stik sawi perlu ditambahkan bawang putih sebagai perasa alami supaya lebih gurih dan baking soda guna merenyahkan stik nantinya. Penggunaan ekstrak sawi pada produk makanan mie basah sawi dan stik sawi agar warna yang dihasilkan produk makanan tersebut berbeda dengan yang lainnya, hal ini membuat produk makanan mie basah sawi dan stik sawi yang dihasilkan oleh kelompok wanita tani winong asri akan menarik perhatian calon konsumen dan tentunya akan membuka peluang bisnis baru bagi masyarakat sekitar.

Selanjutnya proses pengolahan, bahan-bahan tersebut kemudian dicampur dalam baskom hingga merata dari segi warna dan tekstur. Takaran yang digunakan untuk mie basah tepung terigu, 2 telur, 10 sdm ekstrak sawi menjadi hasil olahan sebesar 3 porsi. Selanjutnya setelah bahan tercampur dengan rata, adonan tadi dapat di giling menggunakan alat gilingan mie dan stik. Tidak cukup sekali dalam proses penggilingan mie maupun stik supaya dapat dihasilkan tekstur yang tidak  kasar dan kaku. Sementara untuk membuat ice cream pare rasa alpukat dibutuhkan bahan, diantaranya : ekstrak pare, ekstrak sawi, susu bubuk, es batu, gula pasir, tape dan air. Ekstrak pare disini sebagai rasa utama dalam ice cream tersebut, sedangkan ekstrak sawi diperlukan sebagai pewarna alami. Sementara untuk menghilangkan rasa pahit yang berasal dari pare diperlukan tape, susu bubuk hingga akhirnya rasa ice cream tersebut nantinya akan terasa seperti alpukat. 

Hasil Olahan Sawi Menjadi Mie Basah
Hasil Olahan Sawi Menjadi Mie Basah

Tujuan program kerja ini, mahasiswa ksm tematik unisma domisili Tulungagung di desa winong berharap,agar memberikan inovasi baru terkait dengan hasil panen sayur sawi kepada kelompok wanita tani winong asri, yang ternyata sawi dapat diinovasikan menjadi sebuah produk makanan berupa mie basah sawi, stik sawi dan ice cream pare rasa alpukat. Selain itu harapan dari mahasiswa ksm tematik unisma dari hasil pelatihan ini dapat juga kedepannya memberikan peluang baru UMKM bagi masyarakat setempat sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dimasa pandemi covid 19 seperti saat ini. 

Adapun Kelompok KSM yang melakukan kegiatan tersebut terdiri atas: Kelompok 42 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen (Ahmad Khoiru Rozikin, M. Edi Sholeh, M. Syahrul Ansori), Kelompok 87 Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Biologi (Habibatul Ilma), Kelompok 94 Fakultas Pertanian Program Studi Agribisnis (Surya yasmina sofa), Kelompok 99 Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi (Mitha Miftahul Jannah), Kelompok 104 Fakultas Peternakan Program Studi Peternakan (Achmad Chabibuzzamzami), Kelompok 118 dan 119 Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil (Francyska Millenia Petrycia, Sabnar Akhmad Harits, Affan Widiansyah, Risma Salsabilla, Dina Ramanda Putri, Widia Ayu Lestari)

DPL : Nurhidayah, S.E. M.M., CRA (DPL Kelompok 42) Dr. Sama' Iradat Tito, M. Si (DPL Kelompok 87), Dr.Ir.Sunawan ,MP (DPL Kelompok 94), Ir. Moch.Noerhadi Sudjoni, MP (DPL Kelompok 99), Ach. Bagus Adhiluhung (DPL Kelompok 104), dan Efendi S Wirateruna, ST., M.Ss (DPL Kelompok 118 dan 119).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun