Alex bersimpati pada keluarga Amelia, "Saya akan mencari tahu apa yang terjadi dengan Amelia. Saya yakin dia masih hidup, dan kita harus segera menemukannya."
Dengan tekad dan semangat yang kuat, Alex kembali memasuki Hutan Gelap untuk melanjutkan pencariannya. Dia mengumpulkan beberapa orang desa yang berani untuk membantunya dalam pencarian.
Mereka menyusuri jejak di hutan, mengikuti setiap petunjuk yang mereka temui. Tapi semakin jauh mereka memasuki hutan, semakin gelap dan menakutkan. Suasana hutan semakin mencekam, seolah-olah hutan itu sendiri tidak ingin memberikan rahasia yang tersembunyi.
Saat malam tiba, mereka mendirikan perkemahan dan berkumpul di sekitar api unggun. Mereka bercerita tentang legenda dan misteri yang mengitarai Hutan Gelap, termasuk kisah-kisah tentang hilangnya orang-orang di dalamnya. Meskipun suasana mencekam, mereka tetap bertekad untuk melanjutkan pencarian Amelia.
Esok harinya, mereka terus menyusuri jejak hingga akhirnya sampai di sebuah danau yang indah di dalam hutan. Di tepi danau, mereka menemukan seorang pria tua yang menarik perahu kecil.
"Pak tua, maaf mengganggu," sapa Alex.
Pria tua itu tersenyum ramah, "Tidak apa-apa, anak muda. Apa yang kalian cari di hutan ini?"
"Kami mencari Amelia, seorang gadis kecil yang hilang beberapa bulan yang lalu," ujar Alex.
Pria tua itu mengernyitkan dahi, "Ah, Amelia... dia ada di sini, di hutan ini. Tapi dia tidak bisa kembali ke desa."
Dengan hati berdebar, Alex bertanya, "Kenapa dia tidak bisa kembali?"
Pria tua itu menggenggam tangan Alex dengan lembut, "Amelia adalah anak penjaga hutan. Dia diambil oleh roh hutan karena dia memiliki ikatan khusus dengan hutan ini. Dia telah menjadi bagian dari hutan, dan sekarang dia melindunginya dengan setia."