Mohon tunggu...
Ahmad Khoirur Roziqi
Ahmad Khoirur Roziqi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa/Bag. Kebersihan di IAI BANI FATTAH JOMBANG, Pengajar Keagamaan

Keagamaan, Pendidikan, Sosial Kemasyarakatan, Cerpen, Puisi, Diary, Lyfe, Fiksiana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen tentang Serba-serbi KKN| Menarik Perhatian Masyarakat untuk Senang Mendengarkan Kajian Kitab

21 April 2024   13:33 Diperbarui: 21 April 2024   18:43 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya jam 23:00 WIB, kami berdua pun kembali ke pos dan ternyata muttaqin sudah selesai rapat, barusan katanya.

"gimana hasilnya?" tanyaku

"alhamdulillah diterima. Jadi nanti kita mengaji kitab di masjid, sementara jama'ahnya mendengarkan nya sambil masak dirumah. Tapi kita disuruh konfirmasi ke Takmir, yang ikut mengaji nanti berapa orang karena mau dikasih takjil makanan untuk berbuka puasa" jawab muttaqin

"alhamdulillah,,, ya udah gapapa". Ucapku sedikit lega mendengar kabar tersebut

Dihari pertama kajian kitab, kami masih bingung mau mengkaji kitab apa. Ingin menggunakan kitabnya mbah Yai Djamal yang syiiiran tapi kok teman yang lain yang sanggup untuk mengisi kajian itu sedikit kesulitan mencari referensi.

"kitab apa nanti yang dikaji". Tanya muttaqin

"kitabnya mbah Yai aja, nanti referensi ambil di kitab bughyah, tanbihul ghofilin, durrotun nashihin". Jawabku

"waduhhh, kasian teman yang lain. Kayaknya sedikit kesulitan". Ucap muttaqin sedikit bingung

"emmm, aku ada kitab tipis namanya risalah fish shiyam. Membahas tentang fiqih puasa, tipis juga. Ini aku ada pdf nya, soalnya kitab ini kalau sudah memasuki Romadhon itu sudah langka banget karena kitabnya oke banget". Saranku

"oke, gapapa. Nanti bisa di print". Jawab muttaqin

"oke, jadi hari pertama nanti sementara pakai kitab nya mbah Yai, hari berikutnya dan seterusnya memakai kitab risalah fish shiyam tadi". Usulku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun