Mohon tunggu...
Ahmad Khoirul Anwar
Ahmad Khoirul Anwar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Hukum

Memiliki kemampuan dalam bidang hukum dan administrasi (communicative, making contract and cooperation of law).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

"Tim KKN UNNES Giat 6 Menggelar Pelatihan Inovatif: Pembuatan Biopestisida dari Kulit Bawang Putih Untuk Pertanian Berkelanjutan"

21 November 2023   16:52 Diperbarui: 21 November 2023   19:19 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim KKN UNNES Giat 6 Hadirkan Solusi Ekologi: Pelatihan Pembuatan Biopestisida dari Kulit Bawang Putih 

Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) Giat 6 mengadakan pelatihan pembuatan Biopestisida dari limbah kulit bawang putih. Kegiatan yang berlangsung pada hari Selasa (07/11/23) ini dilaksanakan di Balai Desa Sumber, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali. Pelatihan tersebut diikuti oleh 40 orang yang berasal dari ketua dan wakil Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) se-Desa Sumber.

Dalam pelatihan tersebut, Upik Fajriyani mahasiswa Jurusan Biologi dari Universitas Negeri semarang selaku pemateri pada kegiatan pelatihan pembuatan biopestisida menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki tujuan untuk memberikan solusi atas penangkal hama yang menyerang tanaman miklik warga serta memberikan keterampilan kepada Masyarakat cara membuat biopestisida yang ramah lingkungan serta dapat menjadikan produktivitas tanaman dengan biaya yang murah.

 “Kulit bawang putih yang diolah menjadi biopestisida merupakan salah satu cara untuk mengatasi penumpukan limbah pada home industry keripik bayam milik warga. Inovasi ini menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan pestisida sintetik. Biopestisida cenderung lebih aman digunakan karena senyawa-senyawa kandungan yang ada pada bahan dasarnya dapat mudah terurai dialam,” terangnya. Selasa (7/11/2023)

Dokpri
Dokpri

Upik menjelaskan bahwa dalam pembuatan biopestisida dari limbah kulit bawang putih ini menggunakan bahan yang sangat murah dan mudah untuk dicari, bahan yang dibutuhkan antara lain botol kosong, kulit bawang putih, air mineral dan sabun cuci cair. Adapun penggunaan sabun cuci cair bersifat opsional dengan kata lain boleh pakai boleh tidak. Penggunaan sabun cuci cair sebagai bahan perekat pada tanaman yang terkena hama, agar zat yang terkandung pada kulit bawang tidak cepat hilang apabila di semprotkan. Selain itu, sabun cuci cair digunakan karena lebih aman dari pada penggunaan pestisida sintetik yang memiliki kandungan kimia berbahaya.

“Teknik pembuatan biopestisida dari kulit bawang sangat mudah dilakukan. Tahap pertama yaitu mengisi botol/toples dengan kulit bawang hingga terisi ½ bagian botol/toples. Kemudian botol/toples yang sudah terisi kulit bawang diisi dengan hingga penuh. Lalu tutup botol/toples agar tidak ada udara yang masuk dan didiamkan selama 24 jam. Setelah 24 jam, pisahkan kulit bawang dengan air. Setelah kulit bawang dan airnya terpisah, tambahkan sabun cuci cair secukupnya. Jika semua bahan telah tercampur, pindahkan cairan kedalam botol sprayer untuk siap digunakan,” jelas Upik.

Ibu Supartinah selaku ketua PKK mengutarakan bahwa kegiatan pelatihan pembuatan biopestisida dari kulit bawang putih yang diinisiasi oleh Mahasiswa KKN UNNES merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat dan patut untuk disebarluaskan.

 “Pengetahuan kami menjadi bertambah berkat pelatihan ini, masyarakat juga menjadi tahu cara mudah dan murah dalam menangani hama yang menyerang tanaman yang ada di kebun gizi milik RT/RW,” kata Ibu Supartinah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun