Mohon tunggu...
Ahmad Khoiron
Ahmad Khoiron Mohon Tunggu... Guru -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak Desmond! Saya Kecewa Denganmu

15 November 2016   09:44 Diperbarui: 15 November 2016   10:05 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Saya berjanji melindungi pihak mereka, dan membela mereka, gereja dan tempat-tempat ibadah mereka serta tempat-tempat pemukiman para rahib dan pendeta-pendeta mereka, demikian juga tempat-tempat suci yang mereka kunjungi. Saya juga berjanji memelihara agama mereka dan cara hidup mereka—di mana pun mereka berada—sebagaimana pembelaaan saya kepada diri dan keluarga dekat saya serta orang-orang Islam yang seagama dengan saya. Karena saya telah menyerahkan kepada mereka perjanjian yang dikukuhkan Allah bahwa mereka memiliki hak serupa dengan hak kaum Muslim dan kewajiban serupa dengan kewajiban mereka.

Kaum Muslim pun berkewajiban seperti kewajiban mereka berdasar kewajiban memberi perlindungan dan pembelaan kehormatan sehingga kaum Muslim berkewajiban melindungi mereka dari segala macam keburukan dan dengan demikian mereka menjadi sekutu dengan kaum Muslim menyangkut hak dan kewajiban." janji Rasulullah Muhammmad saw dengan penganut nasrani Najran. (diriwayatkan antara antara lain oleh Abu Daud, dan dikutip dengan berbagai riwayat oleh Abi Yusuf dalam bukunya “al-Kharaj”, Ibnu Al-Qayyim dalam “Zad al-Ma’ad”

Seakan rasa empati dan simpati bagi Negarawan mulai luntur di negeri tercinta ini, bagaimana tidak luntur? coba saja kita amati komentar-komentar mereka belakangan ini menanggapi aksi pelemparan bom di depan gereja Oikumene di Jalan Ciptomangunkusumo, Sengkotek, Samarinda. Intan, seorang balita yang tak mengerti apa-apa tentang ideologi, agama, keyakinan, harus meregang nyawa akibat dari bom tersebut. Tanpa dalil apapun, dalam hati kita pasti menentang tindakan tersebut!

kalaupun menggunakan dalil, baik Aqli maupun Naqli, saya ingin tahu, manakah yang menunjukkan bahwa pengeboman gereja adalah bagian dari Jihad?. dalam kajian sejarah, pernahkah Rasulullah Shollallohu 'alaihi wa sallam menyerang orang yang berlainan keyakinannya dengan beliau? pernahkah Rasulullah melakukan kekerasan dan menyerang pamannya sendiri, Abu Thalib yang jelas-jelas menolak apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shollallohu 'alaihi wa sallam? 

Ditambah lagi dengan komentar-komentar yang menurut saya kurang empati, contoh saja komentar dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa kepada wartawan, Senin (14/11) yang mengatakan bahwa  "Pertama, ini kan pelakunya mantan pelaku teror yang sudah masuk Lapas, itu kan dalam pengawasan BNPT‎, kalau ada yang melakukan bom lagi, berarti kan pengawasan itu gagal,". mana rasa bela sungkawamu? bahkan anda menambahi "Sampai sekarang masih terasa.

Apakah ini bukan daripada mainan? Yang memainkan ini siapa? Apakah kelompok-kelompok yang katanya teroris itu mencari momen ini untuk membesarkan organisasi mereka? Atau ini mainan dari kekuasaan juga?". mana empatimu? seakan kau lupa bahwa ada anak kecil bernama Intan, yang harus meregang nyawa akibat peristiwa tersebut. Pak desmond, ini bukan mainan, ini tentang nyawa. Dan ini tentang kedamaian! sungguh saya sangat tidak suka dengan komentar anda! Pak Desmond, saya kecewa denganmu................

Saya sendiri Jenuh melihat Tayangan-tayangan yang Provokativ, Kalau anda?

Saya Pun juga Jenuh mendengar komentar-komentar hasutan, Kalau anda?

apakah anda semua juga merasakan kalau kita jenuh dengan cacian? Kalau anda?

"ini semua karena PILKADA, ini semua karena Kekuasaan!"

apakah anda setuju dengan saya? kalau setuju saya pun tak bisa ngasih uang transport, kalau tidak setuju itupun tidak apa-apa, sebab saya tidak mempermasalhkannya...

#bersihkan NKRI dari Ekstremis...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun