Mohon tunggu...
ahmad jono
ahmad jono Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Simple saja

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Aa Gym Protes Keras Pesta Jokowi

20 Oktober 2014   21:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:21 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1413791706638661759

[caption id="attachment_348730" align="aligncenter" width="595" caption="Kelompok Waria di Kirab Jokowi (Dok Jawa Pos)"][/caption]

Pimpinan Pondok Pesantren Darut Tauhid KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym menyatakan protes keras pesta rakyat yang dilakukan Jokowi dan pendukungnya.

Kata Aa Gym, sebuah jabatan termasuk presiden merupakan amanah yang harus diemban termasuk melaksanakan janjinya.

Kata Aa Gym, hasil kerja yang diperlihatkan Jokowi saja belum terlihat, tetapi sudah melaksanakan pesta di saat rakyat Indonesia di beberapa bagian sedang tertimpa musibah

"Bila diberi amanah jabatan, tak perlu terlalu gembira, apalagi dengan hura2 karena kerja juga belum dan akhirnya tak tau akhirnya seperti apa," demikian tulis Aa Gym di akun twitter pribadi miliknya, Senin, 20 Oktober 2014.

Bukan hanya Aa Gym. Peneliti Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi mengkritik keras acara pesta Jokowi setelah pelantikan.

Kata Uchok, anggaran dana pesta itu tidak jelas terlebih lagi, Jokowi sudah menjadi presiden dan harus diketahui asal dana tersebut.

Ia menambahkan, perayaan kirab budaya yang akan diselenggarakan di Monumen Nasional (Monas) bukanlah bagian dari pesta rakyat melainkan pesta Jokowi. Pemberian nama pesta rakyat agar sumber anggaran menjadi tertutup. "Mana ada rakyat yang nyumbang, makan aja susah. Supaya tidak ada yang masuk dan tidak ada yang audit makanya dinamai pesta rakyat," katanya.

SUMBER TULISAN1

SUMBER TULISAN2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun