Mohon tunggu...
Ahmad Jefri
Ahmad Jefri Mohon Tunggu... Penulis - berbagi untuk kehidupan bersama yang lebih baik

'' hidup yang sesa'at harus bermanfaat untuk orang lain''

Selanjutnya

Tutup

Politik

Panggung Habib Bahar Bin Sumaith

13 Januari 2022   21:33 Diperbarui: 13 Januari 2022   21:47 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

         

''Suaranya memang sangat vokal, namun menguap ke udara, tanpa menyentuh ke dalam kesadaran, menggebu-gebu lantang bersuara, tanpa substansi, data-data obyektif, membuahi retorika absurd yang selalu berbenturan dengan UU ITE, tanpa bisa mengerem, menabrak perseorangan, menjadi ujaran kebencian.''

Penulis sendiri amat sangat percaya bahwa seorang habib bahar adalah seorang yang amat peduli dengan kemaslahatan umat, ia mempunyai power untuk memeluk empati dengan kondisi rakyat indonesia itu sendiri, ia pun seorang indonesia sejati, lahir, besar, menikmati senja di bumi pertiwi ini, namun kesalahan terbesarnya ia tak mampu mengemas itu dengan heroisme yang benar, sehingga berulang kali ia terjebak di dalam lubang yang sama.

Tak cukup dengan nama besar, tak cukup dengan pengikut banyak, tak cukup dengan pengetahuan agama, mencintai NKRI dengan pernak-pernik rakyat di dalamnya, ia butuh menjadi seorang moderat berkepala dingin, ia butuh pengetahuan tentang politik, hukum, ekonomi, ia membutuhkan pola berfikir reflektif, kritis, dan rasionalis, dan pada akhirnya di harapkan ia berada di jalan yang tepat bersesuaian dengan kalimat-kalimat yang ia utarakan,... ''NKRI harga mati, membela rakyat dari kedzholiman, membela agama.''

Akan sangat indah bila ia menjadi ulama politis, yang menghabiskan waktu senja ngopi bareng dengan LOKATARU, ngobrol santai dengan YLBHI, ikut aksi kamisan, joging pagi-pagi dengan green space, makan siang bareng dengan KONTRAS, silaturahmi dengan NU, ngaji bareng dengan MUHAMADIYAH.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun