Mohon tunggu...
Ahmad Izzah Habibullah
Ahmad Izzah Habibullah Mohon Tunggu... Desainer - Tholibul Ilmi Lillah

Saya mempunyai hobi bermain Sepak Bola dan konten favorit tentunya sekitar sepak bola dan informasi tentang gadget dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kerendahatian Abu Bakar RA

24 Agustus 2022   10:33 Diperbarui: 24 Agustus 2022   10:37 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Suatu hari Abdurrahman bin Abu Bakar Ra. pernah bercerita, "Pada suatu waktu saat Rasulullah Saw. selesai melaksanakan shalat Shubuh, tiba-tiba beliau bertanya kepada para sahabat, "Adakah diantara kalian yang hari ini berpuasa?"

Kemudian Umar bin Khattab menjawab, "Wahai Rasulullah, aku tidak berniat puasa pada pagi hari ini, sehingga hari ini aku tidak berpuasa."

Abu Bakar Ra. berkata, "Aku berpuasa wahai Rasulullah, karena sejak semalam aku sudah berniat berpuasa, sehingga pagi ini pun aku berpuasa."

Kemudian Rasulullah Saw. kembali bertanya kepada para sahabat, "Adakah dari kalian yang menjenguk orang sakit hari ini?"

Umar menjawab, "Wahai Rasulullah, setelah usai menjalankan shalat Shubuh tentunya kami masih berada di masjid bersamamu wahau Rasulullah, lantas bagaimana kami bisa menjenguk orang sakit?"

Kemudian Abu Bakar berkata, "Telah sampai kabar kepadaku bahwasanya Abdurrahman bin Auf mengeluhkan sakit yang dialaminya, sehingga dalam perjalananku menuju masjid ini aku telah menyempatkan diri untuk menjenguknya."

Kemudian Rasulullah kembali bertanya kepada para sahabat, "Adakah diantara kalian yang hari ini bershadaqah?"

Umar menjawab, "Wahai Rasulullah, tentunya usai menjalankan shalat kami masih di sini."

Abu Bakar kemudian menjawab, "Ketika aku memasukpi masjid ini, aku melihat seorang pengemis meminta-minta, saat itu aku mendapati sepotong roti tengah berada di genggaman Abdurrahman (putra Abu Bakar), lalu aku pun memintanya untuk aku berikan kepada pengemis itu."

Maka Rasulullah Saw. bersabda, "Bergembiralah engkau Abu Bakar dengan surga."

Mendengar itu lantas Umar menghela napas panjang seraya berkata, "Betapa indahnya surga." Rasulullah kemudian mengucapkan perkataan yang membuat Umar merasa lega meski segala kebaikan-kebaikan pada hari itu telah didahului oleh Abu Bakar."

Dalam riwayat lain dijelaskan bahwa setelah Rasulullah Saw. mengetahui sikap Umara, beliau bersabda, "Semoga Allah menyayangi Umar, semoga Allah menyayangi Umar, karena semua kebaikan yang diinginkannya telah didahului seluruhnya oleh Abu Bakar." (HR. Thabrani)

Dalam kesempatan lain diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. memerintahkan kepada para sahabatnya untuk bershadaqah. Mendengar hal itu Umar pun berkata, "Aku harap hari ini aku bisa menandingi Abu Bakar dengan menginfakkan setengah dari hartaku."

Akan tetapi, yang terjadi kemudian justru sebaliknya, Abu Bakar pada hari itu datang kepada Rasulullah Saw. dengan membawa seluruh harta yang beliau miliki untuk dishadaqahkan.

"Wahai Abu Bakar apakah engkau tidak menyisakan hartamu untuk keluargamu?"

"Bagi mereka, aku sisakan Allah dan Rasul-Nya." Jawab Abu Bakar dengan tegas. 

Melihat kenyataan tersebut, Umar berkata, "Selamanya aku tidak akan mampu mengalahkanmu dalam hal kebaikan." (HR. Abu Daud)

Demikianlah Abu Bakar. Hidupnya selalu penuh dengan motivasi yang kuat untuk melakukan sebanyak mungkin kebaikan. Berdasarkan kisah tersebut, kita dapat mengambil pelajaran penting yang dapat kita jadikan teladan dan motivasi dalam hidup ini.

Pertama, jangan menunda untuk melakukan kebaikan. Mengapa begitu? Sebab, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi jika kita menunda. Selalu menjadi yang terdepan untuk melakukan kebaikan sebagaimana yang dilakukan oleh Abu Bakar seperti kisah di atas adalah sikap yang terpuji yang selayaknya dimiliki oleh seorang muslim.

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah Saw. mengingatkan bahwa kita diperintahkan untuk menggunakan kesempatan sebelum datang kesempita, menggunakan waktu sehat sebelum datang waktu sakit, menggunakan masa muda sebelum datang masa tua, menggunakan waktu hidup sebelum datang waktu mati.

Kedua, selain berisi pelajaran tentang pentingnya bersegera melakukan kebaikan tanpa harus menunda, kisah di atas juga mengandung pelajaran bahwa sebagai seorang muslim kita harus peka dan peduli. Yaitu, peka terhadap kondisi orang lain dan sekaligus peduli terhadap mereka. Dua sikap inilah yang menjadikan sosok-sosok sebagaimana Abu Bakar dikenal sebagai pribadi yang bukan hanya dermawan, melainkan sekaligus mulia dan dimuliakan (Mustafa Murad, Abu Bakar, hlm. 38) .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun