Melihat antusiasme kompasianer dalam menulis banyak hal tentang Maag, saya jadi bingung "Hal apalagi tentang Maag yang perlu saya tuliskan ?" Apa itu maag ? Apa penyebab maag ? Mengapa asam lambung bisa menyebabkan maag ? Bagaimana menghindari dan mengobati maag ? Bagaimana sahur yang baik supaya tidak terkena maag saat puasa ? Hampir semuanya telah dituliskan. Artikel terbaik telah selesai dijadikan rujukan. Tips terakhir sudah dituliskan, kutipan dokter terkenal pun sudah disebutkan, apalagi yang tersisa ? Dalam kebingungan, sempat muncul sebuah pertanyaan bodoh "Mengapa juga banyak kompasianer yang pernah kena Maag ?" Coba kalau cuma sedikit yang pernah kena maag ? Pasti cuma sedikit kisah dan pengalaman tentang maag yang ditulis disini. Ah, sepertinya saya benar-benar tidak kebagian ide !
Berbicara tentang Maag, Alhamdulillah dari lahir hingga sekarang saya belum pernah merasakan yang namanya sakit maag dan insyaallah tidak pernah berniat untuk terkena sakit Maag. Jika dipikir-pikir mungkin ini karena anjuran Ibu saya yang selalu mengingatkan untuk selalu sarapan pagi, karena dengar-dengar orang yang sering kena Maag adalah orang-orang yang sering melewatkan sarapan pagi. Begitupun dengan kopi, saya tidak terlalu addicted dengan kopi. Saya juga tidak merokok. Berhubung, saya juga bukan anak yang tebal dompet, jadi saya tidak terlalu familiar dengan softdrink dan kroni-kroninya, apalagi alkohol ? No Way !. Jika ditelusuri lebih dalam saya juga jarang kena stress. Mungkin pengaruh belum menikah jadi belum banyak pikiran
Kalau boleh sedikit beropini, saya ingin mengatakan bahwa Maag adalah penyakit yang muncul karena gaya hidup yang salah. Salahnya dimana ? jika melihat penyebab sakit maag, maka ada sedikitnya tiga faktor yang menjadi pemicunya. Faktor pertama, pola makan yang salah misalnya sering makan yang tidak teratur, sering terlambat makan, banyak mengkonsumsi makanan pedas dan asam, kabangetan kalau minum kopi, soda dan alkohol. Kebiasaan seperti ini menurut dokter bisa menyebabkan keluarnya asam lambung secara berlebihan serta menimbulkan luka pada dinding lambung, dan jadilah anda sakit maag. Faktor kedua yaitu faktor psikis, loh dimana salahnya ? karena terlalu berambisi mengejar sesuatu, kadang kita sering memaksanakan diri. "Pokoknya harus jadi, harus bisa dan harus dapat !" Akhirnya ketika menemui banyak masalah dan gagal, hidup menjadi tertekan dan mudah stress, hal ini juga menyebabkan keluarnya asam lambung secara berlebihan dan melukai lambung. Jika diamati, orang di kota lebih sering dan lebih banyak terkena sakit maag daripada orang di desa. Mungkin karena faktor pemicu stress lebih banyak terjadi di kota daripada didesa. Jika statement ini salah, maafkanlah saya !. Faktor ketiga, kebiasaan merokok. Percayalah bahwa rokok tidak hanya ampuh untuk menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin tetapi juga mujarab menimbulkan sakit maag karena tembakau (bahan dasar rokok) juga bisa memicu meningkatnya produksi asam lambung.
Kembali mengenai tulisan ini, sepertinya artikel tentang maag sudah sangat banyak. Jadi rasanya saya tidak perlu mengulang hal yang sama berkali-kali. Saya juga tidak punya cerita unik tentang penyakit maag, jadi saya hanya akan mengambil sisi lain dari penyakit maag yang mungkin jarang dituliskan atau mungkin belum dituliskan. Jadi anggap saja tulisan ini adalah pelanggkap dan penyedap rasa. Jadi topik apa yang saya ingin sampaikan ? sebenarnya sudah bisa dilihat dari judul kok "berterima kasihlah, karena anda pernah sakit maag !". Loh, kok bisa ? yah bisa saja. Bukankah kita sering mendengar ungkapan, bahwa "dibalik segala sesuatu itu ada hikmah yang bisa dipetik !" Begitupun dengan sakit maag, penyakit itu jangan sekedar dilihat sebagai sekedar penyakit yang jika diobati lalu sembuh, persoalan selesai dan hidup-pun kembali enjoy ! Tidak seharusnya demikian, kita harus melihat bahwa ada hikmah dibaliknya.
Jadi bagi kita yang penah terkena penyakit maag, ada baiknya kita merenung "mengapa saya terkena penyakit maag, apa sebabnya ?" jika pola makan saya yang salah maka bagaimana saya harus mengubahnya, jika pola pikir dan sikap saya yang salah, maka apa yang harus saya lakukan dan jika maag saya disebabkan karena doyan merokok, maka mengapa saya menghentikannya ? Jika kita sudah merenung, menemukan jawaban dan tahu apa yang harus dilakukan, maka berterima kasihlah ! Yah, berterima kasihlah karena kita pernah terkena penyakit maag. Lalu, kepada siapa seharusnya kita berterima kasih ?
- Berterima kasihlah kepada Allah Subhanahu Wata’ala, karena Dialah yang memberikan salah satu penyakit bernama Maag untuk menyadarkan kita tentang arti pentingnya menjaga kesehatan. Biasanya ketika kita telah sakit maag, barulah kita nyadar dan barulah kita menyesal bahwa lambung kita, perut kita, tubuh kita selama ini hanya kita pakai sesuka hati. Baru pula-lah kita meminta doa agar senantiasa diberi kesehatan dan dijauhkan dari segala macam penyakit. Begitupun bagi yang belum pernah merasakan sakit maag, bersyukurlah karena kita belum pernah merasakannya dan saya yakin, kita akan berusaha menjaga tubuh kita dengan sebaik-baiknya agar tidak terkena penyakit maag.
- Berterima kasihlah kepada diri sendiri, karena dengan begitu kita bisa mengubah sikap dan gaya hidup kita yang selama ini terlalu sibuk belajar, terlalu sibuk berkarir, atau terlalu sibuk berbisnis sampai-sampai membebani diri tanpa tahu kapasitas tubuh kita sendiri. Berterima kasihlah kepada diri sendiri karena mau berubah, mau belajar dan tidak mau terus-menerus dibayang-bayangi sakit maag.
- Berterima kasihlah kepada dokter dan perawat yang telah memeriksa, merawat, mengobati dan yang menasehati kita ketika sakit maag. Mereka telah berjasa besar untuk kesembuhan kita.
- Berterima kasihlah kepada keluarga, kerabat dan teman-teman kita yang peduli dan merawat kita ketika kita menderita maag.
- Berterima kasihlah kepada para kompasianer dan kompasiana yang telah menyelenggarkan lomba ini sehingga banyak sharing cerita yang bisa kita bagi kesesama tentang penyakit maag, dan terakhir,
- Berterima kasihlah kepada PT. Kalbe Farma Tbk karena telah menciptakan promag yang terbukti menjadi obat ampuh untuk menangani penyakit maag. Caranya ? Selain setia memakai promaq sebagai obat maag, kita juga bisa memberikan saran dan masukan-masukan yang membangun, misalnya saja, dalam bentuk saran berupa "bagaimana jika promag dibuat manis seperti permen ?” atau “bisa tidak promag dibuat dalam bentuk sachet atau sekalian jadi minuman ?”. Siapa tau terealisasi, kan tidak mustahil !
salam kompasiana !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H