Mohon tunggu...
ARAYRI
ARAYRI Mohon Tunggu... Guru - Adzra Rania Alida Yasser Rizka

Sampaikanlah Dariku Walau Satu Ayat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Narrative" yang Islami

13 Februari 2020   16:00 Diperbarui: 13 Februari 2020   16:02 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar narrative merupakan sebuah kewajiban bagi anak SMA. Namun tidak bisa dipungkiri, banyak teks narrative berupa kisah atau cerita yang mengarah ke hal-hal mistis. Contohnya kisah Timun Mas, Tangkuban Perahu, dan lain sebagainya. Begitupula kisah-kisah dari luar negeri seperti Cinderella dan Rapunzel.

Kisah Timun mas, meminta anak kepada buto ijo. Kisah tangkuban perahu berisikan kisah orang yang menikah dengan anjing. Cinderella, berisikan seorang puteri yang dibantu oleh ibu peri, dan Rapunzel adalah kisah perempuan yang mempunyai ramput panjang yang sakti.

Bagi seorang Islam kisah mistis seperti itu banyak bertentangan. Namun walaupun dikenalkan di kelas, diharapkan tidak mengubah apa yang diyakini dan tetap bisa diambil hikmah. Nah bagi guru yang bekerja di sekolah Islam atau madrasah, mereka sebaiknya bisa memberikan contoh cerita yang islami, selain cerita yang umum.

Untuk mendapatkannya, kita bisa ambil contohnya dari kisah-kisah yang ada dalam Qur'an. Jika kita bercerita tentang timun mas, kita bisa ceritakan juga tentang Nabi Zakariya (dalam surat Maryam) saat meminta anak (dalam surat maryam). Di sana dijelaskan Nabi Zakariya meminta anak pada Allah SWT. Selain itu banyak contoh lain yang mendidik, seperti kisah Nabi Khidir (surat Kahfi), Lukman Hakim (surat Lukman), dan Ashhabul Kahfi (dalam surat Kahfi).

Memberikan contoh narrative yang islami saya pikir penting, agar siswa belajar juga cerita yang sesuai dengan keyakinannya. Semakin banyak dia mengetahui cerita yang islami semakin baik bagi keyakinannya. Dan insya Allah semakin banyak hikmah yang bisa didapat.

Wallahualam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun