Dalam mencari pahala akhirat, kita melakukan ibadah, dari mulai yang wajib sampai yang sunnah dan berusaha menjauhi atau meninggalkan yang makhruh dan yang haram. Namun dalam melakukan banyak ibadah itu, kita akan selalu digoda oleh setan, sehingga pada akhirnya ibadah kita tidak diterima Allah. Termasuk yang dapat menjerumuskan kita adalah riya.
Tidak bisa dipungkiri, riya adalah problematika atau penyakit orang soleh/solehah. Riya adalah beribadah atau berbuat kebaikan bukan karena Allah tetapi karena orang lain, karena ingin dipuji. Riya akan menimpa orang yang solat di masjid, orang yang mengaji, orang yang bersedekah, dan orang-orang lain yang sedang melakukan ibadah atau kebaikan. Jika kita tergoda, pahala akan hilang. Itu karena riya yang kita lakukan termasuk sirik atau mempersekutukan Allah.
Dalil Surat Azzumar ayat 65 "Jika kamu mempersekutukan Allah niscaya akan hapus amalmu."
Oleh karena itu wajib bagi kita untuk menghindari itu.
Salah satu yang dapat kita lakukan adalah dengan mencari dan melakukan amalan tersembunyi. Amalan tersembunyi adalah amalan yang dilakukan tanpa ada orang lain yang tahu. Biasanya amalan itu ada dalam amalan sunnah. Jika amalan wajib mudah diketahui orang seperti solat wajib jamaah di masjid, membayar zakat, naik haji, termasuk berpuasa di bulan Ramadhan, nah amalan sunnah, seperti solat rowatib, duha, tahajud atau witir, sedekah, dan juga puasa sunnah, bisa kita sembunyikan.
Dalil hadits Nabi SAW: "Barang siapa di antara kalian yang mampu untuk memiliki amal soleh yang tersembunyi maka lakukanlah".
Amalan tersembunyi itu penting selain untuk membiasakan kita beribadah atau berbuat kebaikan ikhlas karena Allah, juga penting untuk menguatkan semangat kita melakukan ibadah wajib karena Allah. Kalau kita terbiasa beribadah sunnah karena Allah kita akan lebih mudah membiasakan diri beribadah wajib karena Allah walau dilihat orang.
Hadits yang cukup populer adalah kisah seorang pezina yang memberi minum anjing kemudian dia mendapat ampunan Allah SWT. Pezina itu dikatakan ikhlas dalam berbuat baik sehingga dia diampuni Allah.
Inspirasi dari kisah itu adalah semangat menolong ikhlas karena Allah, bisa kepada orang miskin, anak yatim, janda, musafir, dan para mualaf, bahkan kepada binatang yang kelaparan. Khusus untuk binatang, ada hadits menceritakan seorang masuk neraka karena mengurung seekor kucing dan tidak memberi makan (tidak melepas untuk mencari makan sendiri), sehingga kucing itu mati. Dari cerita itu kita juga diajarkan untuk memperhatikan binatang. Â
Kita bisa menjadikan kebaikan menolong ini sebagai amalan tersembunyi.
Kemudian hadits tentang menyingkirkan duri di jalan, Allah akan memuliakan orang yang menyingkirkan duri di jalan pada hari kiamat nanti, dan dia akan dilindungi dari yang buruk.