Mohon tunggu...
ARAYRI
ARAYRI Mohon Tunggu... Guru - Adzra Rania Alida Yasser Rizka

Sampaikanlah Dariku Walau Satu Ayat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalaman Istri Melahirkan dengan Operasi Caesar

26 Januari 2016   09:51 Diperbarui: 27 Januari 2016   08:06 7273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses lahiran dengan operasi caesar

Pada hari Minggu sore, kami berangkat ke RS setelah menelpon dokter kandungan. Dokter menyuruh kami untuk keRS dan beliaupun segera ke sana. Setelah itu, pihak RS menghubungi dokter-dokter lain yang terkait, dokter anak dan dokter anestesi. Setelah itu operasi siap dilaksanakan. Saya diminta untuk menyiapkan gurita dan menandatangani surat perjanjian pelaksanaan operasi. Kemudian jam 8 malam operasi dilakukan.

Berdasarkan cerita istri pertama kali dia diinfokan oleh dokter anestesi tentang suntikan bius yang akan menghangatkan tubuh dari kaki ke perut, dan kondisi pasien selama proses operasi termasuk kondisi tubuh dari kaki sampai ke perut yang baal, atau tidak berasa sakit ketika dicubit atau dilakukan operasi. Istri kemudian dimasukan ke dalam ruang operasi dan diletakan tepat di tengah ruangan, berbaring di kasur yang ukurannya pas sebesar ukuran tubuh. Selama operasi ada tirai yang menutup daerah operasi badan.

Setelah 20 menit proses, bayi dikeluarkan dari rahim, kemudian dibersihkan, dan diperlihatkan pada ibunya. Saya yang berada di luar ruangan mendengar tangisan bayi kencang dan beberapa menit kemudian dipanggil oleh perawat untuk masuk ke dalam di salah satu ruangan terpisah dari ruang operasi. Oleh bidan, saya diperlihatkan bayi dan diinfokan beberapa hal termasuk kondisi bayi, waktu lahiran, dan kelengkapan organ tubuh. Alhamdulillah lengkap dan sehat, setelah itu saya adzankan. Perawat menginformasikan bahwa ibunya masih butuh waktu 1 jam dalam ruang operasi untuk menyelesaikan jahitan. Alhamdulillah jam 9.30 malam istri saya keluar dari ruang operasi dan masuk dalam kamar rawat inap. Istri saya harus menunggu 24 jam, dan besoknya belajar duduk dan menyusui bayi.   

Caesar atau normal?

Operasi caesar menurut saya, baiknya dilakukan jika secara medis proses lahiran normal tidak bisa dilakukan atau dapat membahayakan ibu atau bayi yang dikandungnya. Jadi kalau tidak ada halangan atau secara umum kondisi ibu dan bayi siap lahir normal, baiknya dilakukan secara normal. Menurut dokter spesialis anak yang menangani anak kami, ada perbedaan antara dua cara lahiran ini. Pada lahiran dengan caesar, bayi langsung diambil dari dalam rahim, kondisi diambil dari rahim kemudian langsung dikeluarkan ke alam dunia itu, berbeda dengan proses lahiran normal di mana dalam proses normal ada pembukaan satu dua tiga dan seterusnya yang memberikan kesempatan pada bayi untuk penyesuaian. Dan berdasarkan pengalaman istri, proses lahiran normal, rasa sakit terasa di awal, pada proses lahiran, setelah itu tidak sakit, sedangkan pada caesar, sakit dirasa setelah melahirkan, pada saat lahiran tidak sakit. Mengenai biaya, pada umumnya proses caesar lebih mahal daripada proses normal. Pada akhirnya pilihan lahiran dengan menggunakan proses apa, diserahkan kepada ibu yang akan melahirkan, suami, dan dokter yang menangani, tentunya dengan mempertimbangkan kondisi ibu dan kandungannya.

Operasi caesar bagi istri saya menambah pengalaman dalam serba-serbi kehamilan, pernah melahirkan normal, pernah keguguran, dan pernah juga dikuret, lengkap katanya. Dan itu menjadi pengalaman berharga untuk diceritakan pada anak-anak kami saat mereka besar nanti.

Sekian, semoga berkenan dan bermanfaat! 

 

*Sumber gambar utama: www.raredisorders.ca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun