[caption caption="Guru mendapat mengalaman belajar menyenangkan, foto pribadi"][/caption]Belajar yang menyenangkan menjadi sebuah keharusan di sekolah. Guru harus dapat mewujudkannya sehingga siswa tidak bosan di kelas. Jika siswa tidak bosan artinya pembelajaran dapat dikatakan menarik dan menyenangkan. Apabila hal itu terjadi, disimpulkan guru sukses dalam menjalankan tugasnya. Namun kenyataannya, menjadikan kelas menyenangkan bukan perkara mudah. Bahkan ide menyenangkan pun masih banyak yang dipertanyakan oleh para guru. “Bagaimana sih belajar yang menyenangkan itu?”
Bisa saja terjadi, guru tidak tahu belajar yang menyenangkan karena tidak punya pengalaman mengikuti belajar yang menyenangkan. Pengalaman saya belajar sedari SD sampai SMA, seingat saya, jarang sekali mengalami belajar yang menyenangkan, sehingga saat ini ketika saya menjadi guru, terkadang saya bingung ketika disuruh untuk mengajar yang menyenangkan. Bagaimana tidak, punya pengalaman juga ga ada. Apalagi pelatihan yang diberikan dari dulu sampai sekarang, pada umumnya bersifat ceramah, guru didikte harus begini, harus begitu, harus menjadi guru yang bisa mengajar dengan menyenangkan, tetapi tidak ada contoh dan pengalaman. Yang memberi pelatihanpun kadang tidak menyenangkan, konvensional, kuno, dan hanya berteori saja. Kalau sudah begitu bagaimana bisa mengetahui pembelajaran yang menyenangkan seperti apa? Oleh karena itu, menurut saya, pelatihan bagi guru yang paling tepat saat ini harus bertujuan untuk memberi pengalaman pembelajaran yang menyenangkan pada mereka sehingga pada akhirnya tahu “O begini caranya mengajar yang menyenangkan!”
Nah bagaimanakan pelajaran yang menyenangkan? Menurut saya belajar yang menyenangkan adalah yang membuat siswa belajar dan bekerja aktif di kelas. Jadi siswa bergerak, guru hanya memberi arahan sebagai seorang fasilitator, mengawasi, dan memberi penilaian. Untuk memahaminya, baiknya saya langsung kepada penjabaran praktik kali ya karena kalau berteori terus nanti ga ngerti-ngerti, jadi sama saja, mubazir! Saya akan jabarkan kegiatannya satu per satu yang menurut saya sangat umum dan standar untuk belajar yang menyenangkan.
Pertama, ubah susunan meja kursi menjadi posisi duduk berkelompok
[caption caption="Guru belajar berkelompok, foto pribadi"]
Kedua, bekerja berkelompok.
[caption caption="Guru berbagi tugas mencari informasi, foto pribadi"]
Ketiga, membuat produk atau hasil kerja di tiap kegiatan
Setelah mengelompokkan siswa dan merancang kerja kelompoknya, langkah selanjutnya adalah menghasilkan produk dari kerja kelompok tersebut. Seminim-minimnya hasil kerja harus dapat diperlihatkan kepada kelompok lain, atau bahkan kelas lain. Cara mudahnya adalah kita siapkan kertas plano (karton) putih dan spidol, kemudian hasil kerja kelompok, misalnya kesimpulan, ditulis di kertas tersebut dan kemudian ditempel di kelas atau di tempat yang dapat dilihat teman-temannya. Rasa bangga dan senang akan muncul tatkala hasil kerja mereka dapat dipajang dan dibaca teman ataupun guru lainnya. Hasil kerja atau produk ini jika bisa menggunakan barang daur ulang itu lebih baik. Misalnya kertas plano putih kita ganti dengan kertas kalender yang besar, yang bagian belakangnya masih polos warna putih. Untuk alat tulis, jika siswa kita mampu, kita bisa bagi tugas, mereka membawa alat tulis, ada yang membawa gunting, ada yang membawa lem, dan ada yang membawa spidol.
Keempat, mempresentasikan hasil kerja.
[caption caption="Guru melakukan presentasi, foto pribadi"]
Kelima, memperlihatkan hasil kerja atau mempraktekannya pada publik
[caption caption="Dipublikasikan, foto pribadi"]
Keenam, mencairkan suasana (Ice breaking)
[caption caption="Guru menyegarkan diri, foto pribadi"]
Keenam aktivitas di atas menurut saya merupakan kegiatan standar yang dapat mewujudkan suasana kelas yang menyenangkan, dan dapat digunakan sebagai variasi pembelajaran. Untuk pelaksanaannya, guru harus berkoordinasi dengan sekolah terutama mengenai pengadaan bahan dan alat yang dibutuhkan. Syukur-syukur sekolah dapat memberikannya. Jika tidak guru harus menggunakan cara hemat, apakah dengan menggunakan barang daur ulang atau dengan bekerjasama atau berbagi dengan siswa dalam pengadaannya seperti dijabarkan di atas. Untuk pengembangannya, guru diharapkan dapat mencari inovasi lain yang sekiranya mudah dilakukan, tidak memberatkan, sesuai dengan waktu yang ada dan pastinya menyenangkan.
Untuk kegiatan memberi pengalaman yang menyenangkan seperti di atas tadi, bisa dilakukan sebagai sebuah pelatihan sebelum semester dimulai, seperti di akhir tahun ini atau di awal tahun depan. Pelatihan dilakukan dalam dua atau tiga hari. Kepala sekolah tidak harus menyewa tim pelatihan yang mahal (tetapi kalau ada uangnya ga masalah si) tetapi bisa dengan membentuk tim sendiri, terdiri dari 3 orang. Jika setiap semester dilakukan sebagai sebuah cara menyegarkan diri, maka tiga orang yang bertugas ini baiknya digilir sehingga pada akhirnya semua punya kesempatan dan pengalaman yang sama. Kemudian Kepala sekolah bersama para guru yang ikut pelatihan, sama-sama berkomitmen mengikutinya dengan baik.
Mengenai tema, sesuaikan dengan rumpun mata pelajaran mereka. Mereka pun duduk berkelompok berdasarkan rumpun mata pelajarn mereka, misalnya bahasa, IPA, IPS, Agama dan lain sebagainya. Pilih salah satu materi yang ada dalam kurikulum, kemudian jalankan keenam kegiatan di atas. Jadi setiap rumpun akan beraktivitas sama namun dengan topik yang berbeda sesuai masing-masing pelajaran. Paling tidak satu hari melakukan tiga kegiatan. Jadi dua hari bisa melakukan kegiatan, jika ada satu hari luang, maka kegiatan di hari ketiga atau hari terakhir adalah melakukan inovasi pembelajaran dan ditutup dengan refleksi diri. Kegiatan pelatihan ini akan membawa pengalaman bagi mereka sehingga ada gambaran bagaimana pembelajaran yang menyenangkan di dalam kelas.
Akhirul kalam, semoga berkenan dan pembelajaran di kelas semakin menyenangkan, semangat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H