Mohon tunggu...
ARAYRI
ARAYRI Mohon Tunggu... Guru - Adzra Rania Alida Yasser Rizka

Sampaikanlah Dariku Walau Satu Ayat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kisah Nyata: We Bought A Zoo! Gila Apa?!

6 Januari 2014   16:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:05 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_288642" align="alignnone" width="220" caption="dari wikipedia.org"][/caption] Ada ya orang yang beli kebun binatang? Gila apa? Itu yang dilakukan oleh Benjamin Mee dalam kisah nyatanya. Sedianya dia mencari rumah untuk kehidupan barunya bersama dua orang anaknya, malah dapat sebuah kebun binatang. Pada awalnya, mereka tidak menyadari bahwa rumah yang akan dibeli adalah kebun binatang, baru setelah diyakinkan oleh sang marketing penjualan rumah, mereka percaya, ada banyak binatang di sekelilingnya, macan, harimau, babi hutan, srigala, dan banyak lagi lainnya. Film yang keluar tahun 2012 ini, bercerita tentang para kru kebun binatang, yang tinggal di sana, salah satunya diperankan Scarlet Johanson, merasa pesimis terlebih ketika inspektur dari dinas kebun binatang datang untuk mengevaluasi kelayakan kebun binatang yang akan dibuka. Ya, kebun binatang itu bangkrut dan dijual. Saat itu kondisinya amburadul dan tak terawat. Tetapi dengan niatan untuk mengembangkannya kembali sekaligus menyenangkan kedua anaknya, Benjamin berusaha sekuat tenaga mewujudkannya. [caption id="attachment_288643" align="alignnone" width="448" caption="dari dadsbigplan.com"]

1388999649570392616
1388999649570392616
[/caption] Rasa pesimis dari para kru berangkat dari informasi akuntan mereka yang menyebutkan bahwa Benjamin itu pembohong besar, dia ga punya uang sepeserpun untuk perbaikan. Memang adalah adventurer yang biasa menangani warta besar dunia dengan penghasilan yang mantap, tetapi untuk urusan kebun binatang yang seabreg ini, uangnya ga cukup. Kegalauan menimpa para kru dan kemudian memutuskan semangat mereka. Akan tetapi keajaiban datang ketika kebaikan sudah diniatkan. Ternyata mendiang istri James, yang meninggal karena sakit keras, meninggalkan uang yang banyak sekali sehingga memberikan dana yang cukup bahkan lebih untuk memperbaiki kebun binatang. Dikumpulkan kembalilah para kru dan disampaikan bahwa Benjamin punya dana yang sangat cukup untuk kebun binatang dan dipecatlah sang akuntan yang menyebarkan fitnah pada James. Ketika waktu pembukaan kebun binatang tiba, ada saja penghalang. Hujan berguyur terus menerus selama berhari-hari. Menutup kesempatan untuk membuka. Setelah hujan berhari-hari, akhirnya datanglah matahari cerah di pagi hari. Bersiaplah par kru untuk menyambut pengunjung yang akan datang. Akan tetapi tidak ada satupun datang, setelah dicek ternyata, ada pohon tumbang menghalangi jalan. Setelah ditengok, berpuluh orang telah berkumpul di depan pohon yang tumbang menanti dibukanya kebun binatang tersebut. Matt Damon sebagai Bapak Yang menarik dari film ini di samping cerita nyata adalah Matt Damon yang berperan sebagai seorang ayah dengan dua anak. Matt Damon bermain film keluarga, itulah yang unik. Sebelumnya saya mengenal Damon bermain di banyak film aksi, yang terakhir adalah Elysium,sebelumnya ada Born Identity dan Born-born selanjutnya. Baru kali ini liat berbeda, dengan rambut agak panjang (tidak cepak) dan bermain sebagai Bapak. Untuk yang satu ini, walaupun berbeda, aktingnya tetap keren!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun