Mohon tunggu...
ARAYRI
ARAYRI Mohon Tunggu... Guru - Adzra Rania Alida Yasser Rizka

Sampaikanlah Dariku Walau Satu Ayat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mari Bercocok Tanam Sayur di Rumah!

9 Agustus 2014   15:09 Diperbarui: 4 April 2017   17:36 8640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bercocok tanam sayur di rumah adalah salah satu hobi keluarga saya saat ini. Kami lakukan di depan rumah, di area kurang lebih sebesar 2x1m persegi. Lho ko sempit? Bukannya menanam sayur harus memiliki lahan yang luas? Ga juga. Menurut kami, menanam sayur bukan berarti anda harus memiliki lahan yang luas. Bukan berarti pula mencangkul atau berkotor-kotor dengan tanah. Menanam sayur bisa juga tanpa hal itu. Ya bagi kami bercocok tanam sayur tidak membutuhkan area yang luas, dan juga tidak berkotor-kotor. Lalu bercocok tanam seperti apa si yang dimaksud?

[caption id="attachment_318482" align="aligncenter" width="448" caption="kebun sayur rumahan, foto pribadi"][/caption]

Kami menanam berbagai macam sayur di depan rumah. Ada kangkung, bayam, oyong, seledri, cabai, dan tomat. Kegiatan ini selain mudah karena tidak perlu macul, juga bermanfaat karena sayur tersebut dapat kita masak untuk konsumsi sehar-hari dengan kualitas sayur yang jauh dari pestisida, keren kan! Nah apa yang harus disiapkan dan bagaimana tips menanam sayur tersebut? Berikut jabarannya.

Pertama, sebagai persiapan kita membutuhkan:

Tanah.

Tanah dapat kita peroleh dari mana saja tetapi kita juga bisa membeli tanah instan di toko tanaman. Tanah instan sudah dikondisikan bagus untuk bercocok tanam. Lebih baik jika dibandingkan jika kita mencari tanah sendiri, karena terkadang tanah tersebut tidak mendukung pertumbuhan tanaman. Harga juga terjangkau, antara 5-10ribu rupiah per kemasan, seperti gambar berikut:

[caption id="attachment_318483" align="aligncenter" width="336" caption="tanah instan, foto pribadi"]

14075463061117806745
14075463061117806745
[/caption]

Benih tanaman

Benih dapat kita buat sendiri dari buah atau sayur yang matang sempurna atau membeli benih yang instan di toko tanaman. Kualitasnya sama, tetapi kalau bikin sendiri cukup ribet, jika anda ingin termotivasi di awal, membeli benih di toko tanaman lebih pas karena hasilnya lebih unggul dan lebih pasti serta dibuat berdasarkan pengalaman. Harga tidak sampai 20ribu perbungkus sedang. Berikut gambar beberapa produknya:

[caption id="attachment_318484" align="aligncenter" width="448" caption="benih, foto pribadi"]

14075463421083416681
14075463421083416681
[/caption]

Wadah tanaman

Wadah untuk tanaman bisa menggunakan poli bag atau pot yang dibeli di toko tanaman, atau menggunakan wadah daur ulang yang berasal dari rumah, seperti bungkus minyak sayur, kemasan refill sabun-sabunan, wadah plastik, atau kaleng. Saran saya, gunakan wadah yang berasal dari rumah, daur ulang kemasan agar lebih berguna dan tidak menjadi sampah.

[caption id="attachment_318485" align="aligncenter" width="336" caption="wadah daur ulang, foto pribadi"]

14075463851270270140
14075463851270270140
[/caption]

Kedua, Proses Perawatan:

Untuk awalnya, tuang tanah ke dalam wadah, lalu kemudian tabur benih tanaman. Tanaman beserta pot bisa ditaruh dengan cara ditempel di dinding atau ditaruh  di atas meja, di rak kerangka tanaman, atau bisa juga ditaruh di bawah (lantai), di luar rumah yang terkena sinar matahari. Untuk tanaman tertentu seperti cabai, tanah yang sudah ditaburi benih kemudian ditutupi kertas, bisa kertas koran atau tisu, yang dibasahi. Fungsinya untuk menjaga kelembapan agar mempercepat proses pertumbuhan. Setelah keluar tunas, koran atau tisu basah tadi disingkirkan.

[caption id="attachment_318486" align="aligncenter" width="376" caption="pohon oyong, foto pribadi"]

14075464432125144449
14075464432125144449
[/caption]

Secara teratur, tanaman kita siram air menggunakan spray atau semprotan, bukan dibanjur, setiap pagi dan sore. Jangan disiram tengah hari (pantang). Selama proses penyemaian, tanaman boleh terkena sinar matahari, untuk pertumbuhan dan untuk menghindari hama, tetapi tidak boleh kena air hujan langsung, karena tanah dan tanaman akan hancur. Untuk mempercepat pertumbuhan tunas, jaga keadaan media tanah dalam keadaan lembab. Untuk menghindari hama pengganggu, seperti belalang dan serangga lain yang suka memakan daun tanaman, taruh irisan bawang merah di pojok bagian dalam pot. Konon, wangi bawang akan mengusir para serangga. Untuk hama tikus, usahakan jangan menaruh tanaman di bawah, karena akan dengan mudah dijangkau dan dimakan mereka. Jika terpaksa harus menaruh di bawah, taruh pengusir atau penjebak tikus.

[caption id="attachment_318487" align="aligncenter" width="448" caption="bayam, foto pribadi"]

1407546481164950106
1407546481164950106
[/caption]

Tunggu sampai 2 atau 3 bulan untuk memanennya (kudu sabar juga). Diutamakan anda menanam kangkung dan bayam sebagai awalan karena mudah memeliharanya sehingga meningkatkan gairah dan motivasi berkebun anda. Selanjutnya sediakan kemasan yang cukup banyak dalam ukuran kecil. Tanaman yang sudah terlihat jadi, dipindah satu-satu ke wadah, satu tanaman satu wadah, sehingga pertumbuhannya lebih cepat dan sempurna. Hati-hati dalam mencabut dan memindahkan karena tanaman cukup ringkih. Pemindahan ini juga berfungsi untuk memanen tanaman secara periodik, sehingga setelah 2 atau 3 bulan, waktu berikutnya kita tinggal memanen dan melanjutkan.

[caption id="attachment_318488" align="aligncenter" width="396" caption="kangkung, foto pribadi"]

14075465061379116239
14075465061379116239
[/caption]

Itulah sekilas proses menanam sayur di rumah. Semoga berkenan dan anda dapat memanfaatkannya dengan baik. Selamat mencoba!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun