[caption id="attachment_340541" align="alignnone" width="214" caption="gambar dari imdb.com"][/caption]
Sebenarnya agak malas menonton film ini. Hal itu terlebih karena judulnya yang tidak menarik, Ouija. Film horror seharusnya punya judul yang misterius seperti Insidious atau Conjuring, yang saya ga tau artinya sebelum menonton. Hal itu akan menambah misterius sebuah film. Rasa ingin tahu akan semakin memuncak dan gairah menontonpun akan terus naik. Sedangkan film Ouija, judulnya saja sudah terbayang, papan Ouija, yang akan membawa kita pada keinginan untuk membayangkan jalan cerita filmnya, seperti papan digunakan oleh anak muda kemudian ada arwah datang, tapi arwah itu ga mau pulang, sehingga kita yang memainkan akan diserang oleh arwah tersebut, satu persatu mati, tinggal tokoh utamanya yang masih hidup. Ketebak kan, nah yang kaya gini yang tidak menarik.
[caption id="attachment_340542" align="alignnone" width="292" caption="mainan ouija, warna pink lucu banget, gambar dari ouijaboards.com.au"]
Selanjutnya, dalam dunia bisnis, papan Ouija berkembang menjadi sebuah mainan, seperti terlihat dalam poster film tersebut “keep telling yourself it’s just a game” bisa dibilang papan ini sudah dikenal luas karena muncul dalam bentuk mainan. Produk papan Ouija dijual sebagai mainan pertama kali oleh Elijah Bond pada tahun 1890 dan sudah dipatenkan. Papan yang menjadi mainan ini tentu menjadi dikenal lebih luas di masyarakat terutama anak muda yang penuh keingintahuan mengenai hal-hal misterius termasuk setan, dan hal-hal ghoib lainnya. Poin ini menambah ketidakmenarikan film.
Bagaimana dengan film lain yang judulnya juga sudah familiar seperti di Indonesia ada Jelangkung yang beredar tahun 2001? kan kasusnya sama, maenannyapun ada dan mudah dibuat. Nah Jelangkung ini beda, karena berkembang di tengah kebangkitan film-film Indonesia. Terasa booming terlebih karena rasa rindu yang mendalam akan film horror yang berkualitas. Film Rizal Montovani inipun disebut-sebut menjadi simbol kebangkitan film Indonesia apalagi dikemas dengan para pemain muda, walau dengan bujet yang tidak besar.
Bagaimana dengan Annabelle, film horror yang sebelumnya keluar. Situs Rotten Tomatoes memberikan nilai hanya 29 dari 100. Nasibnya kurang lebih sama dengan Ouija. Ya mungkin karena judulnya yang sangat popular sehingga tidak menarik untuk ditengok apalagi dilihat. Terlebih dengan adanya kemunculan Annabelle di film terdahulu, misalnya di Conjuring. Orang sudah bisa mengira dan menebak. Walaupun tebak-tebak asal cuma yang kaya gitu bikin orang males nonton.
Kembali kepada film Ouija. Bagaimana tanggapan dunia internasional terhadap film ini? Berikut beberapa situs yang menilai. Rotten tomatoes memberinilai 3.2 dari 10, kemudian Imdb memberikan 4,4 dari 10, sedangkan metacritic memberikan nilai 38 dari 100. Jelas terlihat nilai nya jauh di bawah. Perhatikan judul-judul film horror terkenal sebelumnya, imdb.com menilai Conjuring, 7,5 dari 10, Insidious 6.5 dari 10. Rottentomatoes.com memberi nilai insidious 6.6 dari 10 dan conjuring 86 dari 100. Beda kan!
Dari sisi filmnya bagaimana? Efek seramnya? Film ini sangat mengandalkan factor kekagetan orang ketika sang tokoh mencoba melihat arwah yang muncul melalui hati Ouija yang ada kaca beningnya di tengah. Yang seperti ini akan mengurangi rasa, secara orang sudah siap-siap melihat dan juga siap dengan tebakannya. Misteri yang ada dibalik munculnya arwah melalui Ouija menurut saya tidak terlalu ribet plus keberadaan papan Ouija serta mendiang Debbie yang tinggal sendirian di rumah tua dan besar tanpa orang tua, serta teman-temannya yang tidak mengikhlaskan, malah cari masalah datang ke rumah mendiang untuk mencari tahu sebab musababnya, sebagai sesuatu yang dibuat-buat, ga alami.
Akhir kata untuk hiburan dan seru-seruan bolehlah, bareng temen-temen nonton, tetapi kalau ada film lain atau nontonnya sendiri mending coba pilih yang lain. Biar ga nyesel kemudian.
Sumber
http://www.imdb.com/title/tt1204977/
http://en.wikipedia.org/wiki/Ouija_%282014_film%29
http://en.wikipedia.org/wiki/Ouija
http://www.rottentomatoes.com/m/ouija_2014/
http://www.metacritic.com/movie/ouija
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H