[caption id="attachment_347691" align="aligncenter" width="448" caption="buah matoa, foto pribadi"][/caption]
Buah matoa ini disebut sebagai buah asli Papua dan tumbuh di beberapa wilayah di Indonesia Timur seperti di Sulawesi dan Irian Jaya. Namun kesempatan yang saya dapat untuk mencicipi buah ini tidak datang dari Indonesia Timur, tetapi dari tempat tinggal saya, yaitu di daerah Serpong. Seiring dengan buah-buahan lainnya yang sedang mekar di bulan ini, seperti mangga dan rambutan, buah matoa juga hadir memenuhi kesemarakan panen buah di tempat saya.
[caption id="attachment_347692" align="aligncenter" width="448" caption="baru saja dipetik, foto pribadi"]
Kemarin, saya bersama beberapa orang sahabat, memetik buah matoa menggunakan galah. Tinggi pohon yang mencapai lebih dari 10 meter, memaksa kita menggunakan galah untuk mendapatkannya. Dengan sekali sentakan kami mendapat buah matoa yang sudah matang, bergerombol, berwarna ungu dan ada juga yang merah marun. Bentuknya yang kecil mirip seperti anggur, namun berbeda di kekerasan kulit. Jika anggur lembut maka kulit buah matoa keras.
Setelah dipetik, saya mengupas kulit buah tersebut sehingga terlihat dagingnya yang mirip daging rambutan, namun ketebalannya tidak seperti rambutan. Buah matoa ini hanya bisa saya isap di mulut tetapi sulit diambil dagingnya dari bijinya, karena dagingnya tipis. Rasanya mirip dengan rambutan. Jadi dapat dikatakan buah matoa itu tampak luar seperti anggur sedangkan dalamnya seperti rambutan.
[caption id="attachment_347693" align="aligncenter" width="336" caption="pohonnya, foto pribadi"]
Manfaat buah matoa berasal dari kandungan vitamin C dan E yang dimilikinya, sehingga baik untuk kesehatan kulit dan juga dalam meningkatkan ketahanan tubuh. Untuk mendapatkannya tidak perlu jauh-jauh ke Papua, di pasar juga ada ko, silahkan mencoba!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H