Sampai suatu hari rintik hujan,
menari di depan jendela kamar.
Hujan mengajak anak itu menumpahkan
apa yang semestinya mengalir pada tanah,
batu dan sepasang pipi yang kering.
Pada akhirnya mereka sama-sama basah,
hujan selalu mempunyai cara
menyembunyikan kesedihan.
Langit dan hujan adalah tempat berteduh
untuk membersihkan sedih yang tak kunjung sudah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!