Mohon tunggu...
Ahmad Ihsan
Ahmad Ihsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Palangka Raya

Dosen Pengampu: Puput Iswandyah Raysharie, S., ME. Mata Kuliah: Analisis Investasi & Portofolio

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Investasi di Umur 20-an

26 Februari 2023   18:44 Diperbarui: 26 Februari 2023   18:47 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di usia yang mulai beranjak kepala dua biasanya nih, kita sudah mulai timbul pemikiran-pemikiran ingin mencari uang dengan usaha sendiri. Mungkin ada yang mulai dari umur 20-an dan bisa juga di bawah itu. Usaha yang dilakukan pun di umur 20-an terdapat berbagai macam variasi untuk mendapatkan uang. 

Contohnya misal ada yang kerja baik full time atau part time, ada yang membangun bisnis sendiri, ada yang ikut berbisnis orang tuanya, bahkan ada juga yang menyisihkan sedikit dari uang jajannya demi tujuan-tujuan tertentu bagi masing-masing individu seperti uangnya ditabung untuk nikah muda misalnya, atau membeli sesuatu yang diinginkan atau sekedar untuk bisa makan atau jajan di luar kebutuhan utama dan masih banyak lagi. 

Namun di era sociaty 5.0 dimana manusia yang menjadi komponen utamanya sudah mampu dan diharapkan menciptakan nilai-nilai baru melalui perkembangan teknologi sehingga dapat meminimalisir adanya kesenjangan pada manusia dan masalah ekonomi apalagi gen z yang rata-rata umurnya sudah mulai menginjak umur 20-an sangat di sayangkan jikalau uang yang di tabung hanya demi kepentingan atau keinginan yang sifatnya sementara semata. 

Nah ditambah lagi dengan banyak kaum muda menyuarakan untuk “melek investasi” yang artinya “yuk kita harus mengerti dan memahami investasi sedari dini”. Maka dari itu investasi bisa menjadi salah satu jawaban untuk kaum muda untuk mulai memikirkan dalam konteks ini untuk merencanakan khususnya dalam aspek keuangan dalam  “jangka panjang”.

Di zaman globalisasi sekarang dengan paparan teknologi yang sangat masif menjangkau ke berbagai lapisan masyarakat, mulai dari lapisan ekonomi rendah hingga atas dan diiringi dengan akses internetnya yang sekarang sudah sangat mudah tentunya. Jadi informasi yang didapatkan juga semakin mudah khususnya dalam hal ini adalah mengakses informasi terkait investasi. Jadi dari pengalaman pribadi penulis terdapat beberapa hal khususnya kita kaum muda sebagai investor pemula, apa saja perlu diperhatikan sebelum kita mulai berinvestasi.

Sebelum kita mulai masuk kepada apa saja yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi kita harus memahami investasi itu terlebih dahulu. Jadi investasi menurut Eduardus Tandelilin menjelaskan bahwa pengertian investasi sebagai komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. 

Dengan kata lain investasi bisa  kita artikan sebagai suatu tindakan atau usaha kita atas harta tidak terbatas hanya pada uang saja, sumber daya lain seperti rumah yang disewakan atau harta apapun yang kita miliki saat ini untuk dijadikan sebagai modal usaha untuk tujuan kita mendapatkan keuntungan di masa depan.

Kemudian kita akan sedikit membahas terkait instrumen atau jenis-jenis dalam berinvestasi. Ada berbagai pilihan teman-teman yang perlu dimengerti dalam berinvestasi diantaranya sebagai berikut:

  • Investasi Deposito

Investasi deposito ini biasanya produk simpanan dari bank atau bisa disebut juga dengan tabungan berjangka. Misalnya ialah kita ketika ingin menabung di suatu bank kita ditawarkan untuk apakah kita hanya akan menabung atau mau “berinvetasi” dengan program deposito dengan syarat dan ketentuannya yang biasanya deposito ini si nasabah alias kita tidak bisa bisa menarik uang di deposito sebelum waktu tertentu oleh karna itu deposito hanya bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh tempo. Kemudian jikalau kita memilih hanya menabung biasa maka suku bunga tabungan tahun ini hanya sekitar 0,0%-1% sedangkan jikalau mau di”depositkan” maka suku bunga deposito berkisar diangka 3%-5%. Maka bagi orang yang ingin berinvestasi, deposito bisa menjadi pilihan yang menguntungkan selain obligasi, saham, dan emas khususnya bagi pemula karena memperoleh hasil yang optimal dengan aman.

  • Investasi Obligasi

Instrumen obligasi ini memang agak kurang terdengar ditelinga masyarakat khususnya bagi pemula karena obligasi merupakan salah satu produk dari pasar modal yang berupa surat pernyataan utang. Jadi gamabarannya adalah seperti kita meminjamkan atau menghutangkan harta yang kita miliki kepada pihak yang mengeluarkan atau menerbitkan dengan syarat perjanjian akan mengembalikan utang tersebut ditambah bunga dalam jangka waktu tertentu. Obligasi ini biasanya diperuntukkan kepada kita yang memiliki tujuan finansial jangka menengah hingga jangka panjang, investasi obligasi ini dirasa cocok karena jatuh tempo biasanya antara satu hingga 10 tahun.

  • Investasi Logam Mulia

Investasi satu ini merupakan salah satu investasi favorit di masyarakat khususnya ibu-ibu karena logam mulia biasanya identik dengan emas. Investasi ini juga ramah bagi pemula karena investasi logam mulia ini yang paling mudah untuk dimulai dan tentunya aman. Tak perlu modal besar untuk memulainya.

Dengan bermodalkan kemampuan membaca harga pasar kemudian cobalah untuk memulai investasi emas terlebih dahulu, bisa memulainya dengan satuan yang terkecil dengan modal tak besar tentunya. Selanjutnya, tinggal bagaimana kemampuan kita merencanakannya untuk memperoleh keuntungan. Investasi di logam mulia cenderung menjanjikan keuntungan yang tak sebesar investasi lain tapi investasi emas terbilang cukup  menjanjikan karena akan mengalami kenaikan harga seiring waktu.

  • Reksadana

Menurut OJK reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi, untuk kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti : saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. Jenis investasi ini cenderung aman karena sudah  legal terdaftar di Pemerintah dan sudah ada peraturannya yakni dalam Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995. Setidaknya ada lima jenis reksadana yang bisa dipilih untuk investasi. Yaitu; reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, reksadana proteksi, hingga pasar index.

Reksadana cocok bagi para pemula yang sangat ingin berinvestasi di pasar modal karena untuk masyarakat yang tidak memilik banyak waktu untuk mengikuti perkembangan investasinya dan kita sebagai investor tidak perlu pandai untuk menghitung risiko dari investasi itu karena sudah ada manajer investasi yang akan mengelolanya. Dari modal yang dikeluarkan reksadana juga termasuk golongan dengan minimal yang rendah.

Dengan modal Rp. 100.000 saja kita sudah bisa berinvestasi. Namun perlu diperhatikan sangatlah penting bagi kita untuk mempelajari dan mengerti cara berinvestasi di reksadana agar kita dapat memahami proses dan alur yang dijalani dan perlu memperhatikan tujuan kita berinvestasi kemana (saham, obligasi, dan lain-lain) dengan tepat maka dari itu menjadi sangat penting untuk mengetahui hal-hal yang terkait dengan reksadana seperti memahami prospektus dan laporan kinerja dari Reksadana tersebut. Selain itu, kenali dengan baik perusahaan yang menawarkan Reksadana tersebut.

  • Saham

Saham merupakan investasi jangka pendek yang peminatnya cukup banyak. dengan memiliki atau membeli saham, kita seolah memiliki suatu perusahaan namun tergantung saham perusahaan apa yang kita beli dan berapa jumlah saham kepemilikan itu. saham juga merupakan juga idealnya untuk jangka panjang. Namun saham bisa juga dimanfaatkan untuk jangka pendek. Keuntungan saham yang didapatkan dipengaruhi oleh dari kinerja, kesuksesan, dan profit perusahaan yang sudah kita beli sahamnya. Biasanya saham yang dijual pada saat perusahaannya sedang perform (berkinerja baik) dan sukses itu cenderung harganya naik, di situlah keuntungan akan banyak diperoleh.

  • Properti

Investasi properti cukup banyak diminati saat ini, pasalnya harga property dari masa ke masa yang terus meningkat. Untuk memulai investasi ini memang cukup rumit karena modal yang dikeluarkan tidak sedikit baik dana maupun pengetahuan yang dicurahkan, namun sangat sebanding untuk dilakukan jika kita memiliki modal yang lebih.

Dapat dipahami dari berbagai instrumen investasi di atas bahwa risiko berinvestasi berbanding lurus dengan keuntungan yang didapatkan. Yang maksudnya semakin kita mengharapkan hasil atau keuntungan yang lebih maka risiko yang terjadi juga akan semakin besar sebaliknya semakin ingin kita bermain aman dalam berinvestasi maka risiko yang akan dirasakan tentunya juga akan semakin kecil. Kemudian kita hanya perlu memilih mana investasi yang dianggap cocok. 

Apakah investasi di deposito, logam mulia, obligasi, pasar saham, logam mulia, atau investasi dalam bentuk lain. Karena prinsipnya, bagi yang memiliki uang lebih, investasi itu harus disegerakan. Selain mengamankan dana, investasi juga akan memberi nilai tambah dari harta yang kita miliki.

Setelah kita memahami berbagai instrumen investasi maka apa langkah-langkah yang kita akan lakukan. Berdasarkan beberapa aspek yang perlu diperhatikan.

  • Apa yang kita miliki?

Maksud dari apa yang kita miliki adalah apa harta yang kita miliki? Apakah itu properti, emas, atau dana dan lain sebagainya. Misal kita memiliki dana dari pendapatan kerja atau menyisihkan uang dari yang kita dapatkan dan ingin berinvestasi. Pertama kelola uang kita dengan membagi dengan persentase misalnya 50% untuk kebutuhan utama 30% kebutuhan tidak terduga, dan 20% sisanya untuk berinvestasi (persentase pengelolaan uang tersebut tergantung keperluan masing-masing individu bisa disesuaikan). Pengelolaan harta yang kita miliki ini sangat penting untuk dipahami karena di sinilah biasanya masalah-masalah awal dalam ketika ingin berinvestasi biasanya terjadi.

  • Hasil yang bagaimana kita harapkan?

Sebelum kita memilih instrumen investasi secara yakin kita perlu mempertimbangkan hasil yang kita harapkan seperti kira-kira seberapa pengembalian keuntungannya, pada jangka waktu yang berapa lama dan risiko apa yang bisa terjadi? 

Di beberapa instrumen investasi biasanya terdapat perkiraan mendapatkan hasil berapa dalam jangka waktu berapa lama dengan aturan yang bagaimana sesuai dengan instrumen invetasi yang dipilih sehingga kita dapat memperkirakan apa yang terjadi pada keuangan kita apakah kita sudah siap berinvestasi atau belum. Oleh maka dari itu perlunya kita memahami profil risiko di setiap produk investasi sehingga dapat memilih instrumen investasi yang cocok untuk kita dan mendapatkan hasil yang diharpkan.

  • Instrumen investasi yang mana yang kita tuju yang sesuai dengan kita?

Sebagaimana pernyataan di atas kemana tujuan kita akan berinvestasi? Penting untuk kita memahami instrumen dimasing-masing investasi baik secara profil risiko dan return(pengembalian) keuntungannya dengan apa yang kita miliki dan hasil yang kita harapkan. 

Dengan kriteria masing-masing instrumen tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya. Misal saham yang tentunya kita perlu mengalokasikan waktu lebih yang mungkin untuk sebagian orang itu tidak cocok. Kemudian ada juga yang hanya ingin berinvestasi namun membiarkan manajer investasi yang mengurus seperti reksadana, obligasi, atau deposito di bank sehingga kita bisa menikmati proses berinvestasi dan mendapatkan keuntungan sesusai apa yang direncanakan dengan kita berinvestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun