Mohon tunggu...
AHMAD IHBAL
AHMAD IHBAL Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

“Penulis profesional adalah amatir yang tidak pernah berhenti.” ~ Richard Bach

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rangkuman Artikel Penelitian Dampak Annggota Dewan Perempuan Terhadap Pengungkapan ESG Berdimensi Lingkungan dan Sosial: Bukti Dari Sektor Perbankan

27 November 2024   01:03 Diperbarui: 27 November 2024   02:05 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesimpulan 1: Judul dan Penulis

Judul: Women board members’ impact on ESG disclosure with environment and social dimensions: evidence from the European banking sector
Penulis: Burcu Gurol dan Valentina Lagasio

Kesimpulan 2: Latar Belakang

  • Akuntansi tradisional hanya fokus pada hasil keuangan.
  • Kebutuhan laporan non-keuangan meningkat, seperti CSR dan ESG.
  • ESG mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola, memberikan nilai tambah bagi bisnis dan masyarakat.

Kesimpulan 3: Pentingnya ESG dalam Perbankan

  • ESG meningkatkan reputasi, kepercayaan, dan kinerja perusahaan.
  • Perbankan memiliki peran penting dalam sistem keuangan dan ekonomi melalui transfer dana.
  • ESG memengaruhi keputusan kredit, sehingga mendukung sektor dan bisnis yang berkelanjutan.

Kesimpulan 4: Tujuan Penelitian

  • Meneliti hubungan antara struktur dewan bank dengan performa keberlanjutan (ESG).
  • Memahami dampak ukuran dewan, rasio perempuan, dan direktur independen terhadap skor ESG, serta dimensi lingkungan (E) dan sosial (S).

Kesimpulan 5: Teori Pendukung

  1. Stakeholder Theory: Perusahaan harus memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan.
  2. Legitimacy Theory: ESG digunakan untuk melegitimasi kegiatan perusahaan.
  3. Resource Dependence Theory: Keragaman dewan membantu akses sumber daya dan meningkatkan perspektif manajemen.

Kesimpulan 6: Metodologi Penelitian

  • Data: 35 bank Eropa yang terdaftar di EUROSTOXX 600 (2011-2018).
  • Variabel Utama: Ukuran dewan, rasio perempuan, direktur independen, dan rata-rata usia dewan.
  • Analisis: Panel regression menggunakan skor ESG dari Bloomberg.

Kesimpulan 7: Hasil Statistik Deskriptif

  • Skor ESG rata-rata: 45,99 (dengan maksimum 62,72 dan minimum 14,91).
  • Rasio perempuan di dewan rata-rata: 28%.
  • Rasio direktur independen rata-rata: 66%.
  • Ukuran dewan rata-rata: 13,68 anggota.

Kesimpulan 8: Hipotesis Utama

  1. Ukuran dewan berhubungan positif dengan skor ESG.
  2. Rasio perempuan di dewan berhubungan positif dengan skor ESG.
  3. Rasio direktur independen berhubungan positif dengan skor ESG.
  4. Rata-rata usia dewan tidak berhubungan dengan skor ESG.

Kesimpulan 9: Analisis Dimensi Lingkungan (E)

  • Ukuran dewan, rasio perempuan, dan direktur independen memiliki hubungan positif signifikan dengan skor E.
  • Pengungkapan lingkungan penting untuk meningkatkan kepercayaan publik.

Kesimpulan 10: Analisis Dimensi Sosial (S)

  • Sama seperti dimensi lingkungan, semua variabel dewan menunjukkan hubungan positif signifikan dengan skor S.
  • Bank dengan aset besar cenderung memberikan perhatian lebih pada tanggung jawab sosial.

Kesimpulan 11: Temuan Tambahan

  • Bank besar dan dengan rasio utang tinggi lebih peduli pada pengungkapan ESG.
  • Perbankan yang lebih peduli pada keberlanjutan cenderung memiliki profitabilitas lebih tinggi.

Kesimpulan 12: Peran Perempuan di Dewan

  • Perempuan menunjukkan empati lebih tinggi terhadap keberlanjutan dan ekspektasi pemangku kepentingan.
  • Keragaman gender membawa perspektif baru dan meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.

Kesimpulan 13: Peran Direktur Independen

  • Direktur independen memberikan pandangan objektif dan melindungi kepentingan pemangku kepentingan.
  • Mereka membantu mengurangi asimetri informasi dan meningkatkan reputasi perusahaan.

Kesimpulan 14: Implikasi Praktis

  • Dewan besar dengan lebih banyak perempuan dan anggota independen meningkatkan pengungkapan ESG.
  • Bank harus merancang struktur dewan yang mendukung transparansi dan keberlanjutan.

Kesimpulan 15: Kebijakan dan Regulasi Eropa

  • EU Directive 2014/95/EU mewajibkan perusahaan besar melaporkan aktivitas non-keuangan.
  • Upaya meningkatkan representasi perempuan di dewan, meskipun menghadapi tantangan legitimasi.

Kesimpulan 16: Kesimpulan Penelitian

  • Ukuran dewan, rasio perempuan, dan direktur independen berpengaruh positif pada ESG.
  • Bank besar dan dengan rasio utang tinggi lebih peduli pada keberlanjutan.
  • Pengungkapan ESG menciptakan reputasi yang lebih baik dan mendukung keberlanjutan jangka panjang.

Kesimpulan 17: Keterbatasan Penelitian

  • Sampel hanya mencakup bank besar di Eropa.
  • Potensi bias endogenitas, meskipun telah diatasi sebagian dengan model lagged.

Kesimpulan 18: Saran untuk Penelitian Mendatang

  • Memperluas sampel ke negara dan industri lain.
  • Menganalisis faktor-faktor yang tidak berubah seiring waktu untuk mengurangi bias endogenitas.

Kesimpulan 19: Relevansi bagi Praktisi

  • Bank dapat mengadopsi praktik ESG untuk meningkatkan kinerja dan reputasi.
  • Strategi keberlanjutan yang baik menarik lebih banyak investor institusional.

Kesimpulan 20: Penutup

  • ESG merupakan komponen penting dalam keberlanjutan perusahaan.
  • Struktur dewan yang inklusif dan beragam membantu meningkatkan kinerja keberlanjutan.

Referensi: Gurol, B. and Lagasio, V. (2023), "Women board members’ impact on ESG disclosure with environment and social dimensions: evidence from the European banking sector", Social Responsibility Journal, Vol. 19 No. 1, pp. 211-228. https://doi.org/10.1108/SRJ-08-2020-0308

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun