Kesimpulan 1: Judul dan Penulis
Judul: Women board members’ impact on ESG disclosure with environment and social dimensions: evidence from the European banking sector
Penulis: Burcu Gurol dan Valentina Lagasio
Kesimpulan 2: Latar Belakang
- Akuntansi tradisional hanya fokus pada hasil keuangan.
- Kebutuhan laporan non-keuangan meningkat, seperti CSR dan ESG.
- ESG mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola, memberikan nilai tambah bagi bisnis dan masyarakat.
Kesimpulan 3: Pentingnya ESG dalam Perbankan
- ESG meningkatkan reputasi, kepercayaan, dan kinerja perusahaan.
- Perbankan memiliki peran penting dalam sistem keuangan dan ekonomi melalui transfer dana.
- ESG memengaruhi keputusan kredit, sehingga mendukung sektor dan bisnis yang berkelanjutan.
Kesimpulan 4: Tujuan Penelitian
- Meneliti hubungan antara struktur dewan bank dengan performa keberlanjutan (ESG).
- Memahami dampak ukuran dewan, rasio perempuan, dan direktur independen terhadap skor ESG, serta dimensi lingkungan (E) dan sosial (S).
Kesimpulan 5: Teori Pendukung
- Stakeholder Theory: Perusahaan harus memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan.
- Legitimacy Theory: ESG digunakan untuk melegitimasi kegiatan perusahaan.
- Resource Dependence Theory: Keragaman dewan membantu akses sumber daya dan meningkatkan perspektif manajemen.
Kesimpulan 6: Metodologi Penelitian
- Data: 35 bank Eropa yang terdaftar di EUROSTOXX 600 (2011-2018).
- Variabel Utama: Ukuran dewan, rasio perempuan, direktur independen, dan rata-rata usia dewan.
- Analisis: Panel regression menggunakan skor ESG dari Bloomberg.
Kesimpulan 7: Hasil Statistik Deskriptif
- Skor ESG rata-rata: 45,99 (dengan maksimum 62,72 dan minimum 14,91).
- Rasio perempuan di dewan rata-rata: 28%.
- Rasio direktur independen rata-rata: 66%.
- Ukuran dewan rata-rata: 13,68 anggota.
Kesimpulan 8: Hipotesis Utama
- Ukuran dewan berhubungan positif dengan skor ESG.
- Rasio perempuan di dewan berhubungan positif dengan skor ESG.
- Rasio direktur independen berhubungan positif dengan skor ESG.
- Rata-rata usia dewan tidak berhubungan dengan skor ESG.
Kesimpulan 9: Analisis Dimensi Lingkungan (E)
- Ukuran dewan, rasio perempuan, dan direktur independen memiliki hubungan positif signifikan dengan skor E.
- Pengungkapan lingkungan penting untuk meningkatkan kepercayaan publik.
Kesimpulan 10: Analisis Dimensi Sosial (S)
- Sama seperti dimensi lingkungan, semua variabel dewan menunjukkan hubungan positif signifikan dengan skor S.
- Bank dengan aset besar cenderung memberikan perhatian lebih pada tanggung jawab sosial.
Kesimpulan 11: Temuan Tambahan
- Bank besar dan dengan rasio utang tinggi lebih peduli pada pengungkapan ESG.
- Perbankan yang lebih peduli pada keberlanjutan cenderung memiliki profitabilitas lebih tinggi.
Kesimpulan 12: Peran Perempuan di Dewan
- Perempuan menunjukkan empati lebih tinggi terhadap keberlanjutan dan ekspektasi pemangku kepentingan.
- Keragaman gender membawa perspektif baru dan meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
Kesimpulan 13: Peran Direktur Independen
- Direktur independen memberikan pandangan objektif dan melindungi kepentingan pemangku kepentingan.
- Mereka membantu mengurangi asimetri informasi dan meningkatkan reputasi perusahaan.
Kesimpulan 14: Implikasi Praktis
- Dewan besar dengan lebih banyak perempuan dan anggota independen meningkatkan pengungkapan ESG.
- Bank harus merancang struktur dewan yang mendukung transparansi dan keberlanjutan.
Kesimpulan 15: Kebijakan dan Regulasi Eropa
- EU Directive 2014/95/EU mewajibkan perusahaan besar melaporkan aktivitas non-keuangan.
- Upaya meningkatkan representasi perempuan di dewan, meskipun menghadapi tantangan legitimasi.
Kesimpulan 16: Kesimpulan Penelitian
- Ukuran dewan, rasio perempuan, dan direktur independen berpengaruh positif pada ESG.
- Bank besar dan dengan rasio utang tinggi lebih peduli pada keberlanjutan.
- Pengungkapan ESG menciptakan reputasi yang lebih baik dan mendukung keberlanjutan jangka panjang.
Kesimpulan 17: Keterbatasan Penelitian
- Sampel hanya mencakup bank besar di Eropa.
- Potensi bias endogenitas, meskipun telah diatasi sebagian dengan model lagged.
Kesimpulan 18: Saran untuk Penelitian Mendatang
- Memperluas sampel ke negara dan industri lain.
- Menganalisis faktor-faktor yang tidak berubah seiring waktu untuk mengurangi bias endogenitas.
Kesimpulan 19: Relevansi bagi Praktisi
- Bank dapat mengadopsi praktik ESG untuk meningkatkan kinerja dan reputasi.
- Strategi keberlanjutan yang baik menarik lebih banyak investor institusional.
Kesimpulan 20: Penutup
- ESG merupakan komponen penting dalam keberlanjutan perusahaan.
- Struktur dewan yang inklusif dan beragam membantu meningkatkan kinerja keberlanjutan.
Referensi: Gurol, B. and Lagasio, V. (2023), "Women board members’ impact on ESG disclosure with environment and social dimensions: evidence from the European banking sector", Social Responsibility Journal, Vol. 19 No. 1, pp. 211-228. https://doi.org/10.1108/SRJ-08-2020-0308
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H