Perbincangan mengenai partai politik sengatlah intens di kalangan pengguna media sosial (warganet) memang hal yang biasa memasuki pesta demokrasi, pemilu serentak di seluruh indonesia.
Apalagi saat ini di suatu daerah sedang berlangsung kampenye politik calon-calon kepala daerah, berbagai jurus dan trategi di mainkan untuk merai puncak kekuasaan di daerahnya masing-masing.
Yang terbaru ada pernyataan mengejutkan dari petinggi sala-satu partai yang sangatlah aneh bagi saya, kalau tidak salah dia adalah penasehat di pertai tertentu.
Dari perkataannya banyak menimbulkan kebingungan ditengah-tengah rakyat indonesia dan bahkan dapat di bilang mengelompok satu golongan masyarakat indonesia menjadi dua, ada yang suci dan ada yang kotor (jelek)
Kurang lebih begini dia mengatakan dan banyak di beritakan di tanah air
"Orang-orang yang anti Tuhan, itu otomatis bergabung dalam partai besar, itu partai setan. Ketahuilah partai setan itu mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya... Tapi di tempat lain, orang yang beriman bergabung di sebuah partai besar namanya hizbullah , Partai Allah. Partai yang memenangkan perjuangan dan memetik kejayaan," kata amein rais seperti di beritakan CNN Indonesia
Bapak Amein rais seolah-olah di indonesia ini ada dua parati besar yaitu PARTAI SETAN dan PARTAI ALLAH..
kemudian timbullah sebuah pertanyaan di tengah-tengah masyarakat indonesia, yang mana partai setan itu dan yang mana partai Allah itu..?
Hal itu harus di jawab oleh bapak Prof H Muhammad Amein Rais agar masyarakat tidak kebingungan dan menuduh salah satu dari komponen bangsa sabagai kelompok setan..
Kalau memang ada partai setan dan partai Allah..? siapa yang menjadi ketua umum dari dua partai tersebut..? dan apakah di 2019 nanti akan ikut meramaikan pemilihan presiden indonesia.?
Persoalan ini harus di jawab secara tuntas dan terang benderang agar masyarakat indonesia kembali hidup tenang dan damai tanpa ada kecurigaan di benak mereka sesama anak bangsa
Wassalah
Jayalah Indonesia Majulah bangsa indonesia
NKRI Harga Mati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H