ﻟﺬﺍ ﺃﻃﺎﻟﺐ بحلق ﻟﺤﻴﺘﻪ حتى ﻻ ينخدع بها ﻏﻴﺮﻱ !!
السؤال المطروح : لو ﺣﻀﺮ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻄﺎﺋﺮ ﺯﻣﺎﻧﻨﺎ ﻫﺬﺍ ، ﺗﺮﻯ ﻛﻢ ﻟﺤﻴﺔ كان ﺳﻴﻄﺎﻟﺐ بحلقها ؟
اللحية سنة ولكن من الاساءة للسنة ألا نلتزم حسن الخلق والسلوك
Syahdan, datanglah seekor burung ke sebuah danau untuk minum, karena didekat danau banyak anak anak kecil yg bermain ia rela menunggu dg sabar hingga mereka pergi menjauh dari tempat itu.
Setelah itu datang lelaki berjenggot, dalam batinnya burung itu berkata : Ini orang agung dan berwibawa, aku yakin ia tidak akan menyakitiku. Maka turunlah burung itu ke danau, namun tiba tiba lelaki itu melemparnya dg batu hingga bola matanya keluar.
Burung itu kemudian pergi dan mengadukan kejadian itu pada Nabi Sulaiman alaihis salam, Beliau dg segera memanggil lelaki tersebut.
Beliau berkata : Apa kepentinganmu dg burung ini hingga kau tega melempar ia dg batu ?.
Lelaki itu menjawab : Aku tidak punya kepentingan apa apa ? Mendengar jawaban itu, Nabi Sulaiman memutuskan bahwa hukuman laki laki itu adalah dicukil bola matanya.
Namun Si burung menyela dg berkata : Mata laki laki ini tidak menyakitiku tapi jenggot-nyalah yg telah menipuku, jadi saya memohon agar jenggotnya dipotong (jangan matanya yg dicukil) supaya tidak ada lagi yg tertipu dg jenggotnya.
Masalahnya kemudian adalah bagaimana jika burung itu hidup dizaman kita sekarang ini, tentunya kita akan menyaksikan betapa banyak jenggot yg dituntut ke pengadilan untuk dipotong habis oleh burung tersebut.
Memelihara jenggot hukumnya sunnah. Tapi termasuk menodai sunnah ketika mereka yg berjenggot tidak memiliki akhlak yg agung.