Mohon tunggu...
Ahmadhio Annuri Pratama
Ahmadhio Annuri Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta 2022 Program Studi Ilmu Komunikasi

Menyukai hal baru dan akan trus untuk belajar dan mengejar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Remaja di Media Sosial dari Perspektif Filsafat

12 April 2023   14:22 Diperbarui: 12 April 2023   14:34 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengontrol perilaku di media sosial sudah semestinya dilakukan, namun masih ada saja orang-orang yang seenaknya menggunkan media sosial sebagai wadah mengekspresikan emosi yang tidak sebaiknya di ekspresikan. Khususnya dikalangan remaja sekarang ini. Sejak semakin perkembangnya berbagai jenis media sosial semakin banyak pula kasus-kasus penyalahgunaan di media sosial.

Seperti rasisme, penggunaan kata-kata sarkas, cyber bully dan lain sebagainya. Salah satu kasus yang paling sering ditemukan adalah cyber bully, dimana seseorang yang melalukan kesalahan atau terlihat memiliki kesalahan akan "diserang" oleh orang-orang dengan memberikan komentar yang berisi kata-kata makian, hinaan, ucapan kotor, hingga merendahkan korban . Perbuatan ini sangat berdampak buruk bagi korban, walau hanya mendapat serangan tidak langsung dari orang-orang yang bahkan ia tidak kenal, tapi itu dapat melukai mental korban. Tidak sedikit kasus cyber bully yang mengakibatkan korban bunuh diri karena tidak kuat menerima komentar jahat.

Kasus cyberbullying dapat memiliki solusi yang berbeda-beda tergantung pada kasusnya. Namun, ada beberapa solusi yang dapat diterapkan sebagai upaya terakhir dalam menangani kasus cyberbullying, yaitu:

  • Laporkan ke pihak yang berwenang: Jika kasus cyberbullying yang terjadi sangat serius dan merugikan, maka dapat dilaporkan ke pihak yang berwenang seperti kepolisian atau Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
  • Hentikan komunikasi dengan pelaku: Hindari komunikasi dengan pelaku dan batasi interaksi online. Menghapus atau memblokir akun pelaku juga dapat membantu untuk menghentikan tindakan cyberbullying.
  • Berbicara dengan keluarga atau teman terdekat: Berbicara dengan keluarga atau teman terdekat dapat membantu untuk memperoleh dukungan dan bantuan dalam menangani kasus cyberbullying.
  • Konsultasi dengan ahli: Jika kasus cyberbullying yang terjadi sangat serius dan sulit untuk ditangani sendiri, maka dapat mengkonsultasikan kasus tersebut dengan ahli psikologi atau hukum.

Penting untuk diingat bahwa tindakan cyberbullying sangat serius dan dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan emosional korban. Oleh karena itu, perlu diambil tindakan yang tepat dan secepat mungkin untuk mengatasi kasus tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun