Mohon tunggu...
Ahmad Hilmy Zainuddin
Ahmad Hilmy Zainuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang

Mahasiswa Teknik Informatika UIN Malang Angkatan 2022, Memiliki Passion Dalam Bidang Pengembangan Game dll.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Penyelarasan Sistem Informasi di Era Ketidakpastian Bisnis

16 September 2024   15:31 Diperbarui: 16 September 2024   15:33 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya Penyelarasan Sistem Informasi di Era Ketidakpastian Bisnis

Dalam dunia bisnis modern, perusahaan menghadapi tekanan yang semakin besar untuk terus beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal yang cepat dan tak terduga. Studi yang dilakukan oleh Oscar Avila, Virginie Goepp, dan Franois Kiefer pada tahun 2009, menggarisbawahi pentingnya penyelarasan sistem informasi (IS) dengan tiga tingkat penyelarasan: internal, lingkungan eksternal, dan evolusi yang tidak pasti. Penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of Computer Information Systems dan menunjukkan bahwa sistem informasi yang berhasil tidak hanya harus selaras dengan tujuan strategis perusahaan, tetapi juga harus mampu bereaksi terhadap perubahan lingkungan eksternal dan perkembangan teknologi.

Menurut artikel tersebut, pendekatan penyelarasan IS sering kali tetap kabur dan tidak sepenuhnya memenuhi kebutuhan bisnis yang berubah. Dalam sebuah survei global yang dilakukan oleh MIT pada tahun 2017, 82% dari 100 perusahaan top dunia melaporkan bahwa tantangan utama mereka adalah memastikan bahwa IS mereka tetap relevan dan mendukung strategi bisnis di tengah perubahan yang cepat. Sebaliknya, hanya 30% perusahaan yang benar-benar merasa bahwa sistem informasi mereka cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah.

Dengan latar belakang ini, penekanan pada penyelarasan IS menjadi lebih relevan, terutama dalam konteks teknologi disruptif yang mengubah peta persaingan industri. Perusahaan seperti Amazon, misalnya, telah membuktikan bahwa keberhasilan mereka sebagian besar didukung oleh sistem informasi yang dapat diadaptasi dengan cepat. Keberhasilan dalam penyelarasan ini tidak hanya mendorong produktivitas, tetapi juga memastikan bahwa perusahaan dapat bersaing dalam jangka panjang.

Penelitian Avila, Goepp, dan Kiefer (2009) memperlihatkan bagaimana penyelarasan IS dengan lingkungan eksternal dan evolusi menjadi kunci dalam menjaga relevansi bisnis di pasar global. Mereka memetakan penyelarasan IS ke dalam tiga tingkatan, yaitu penyelarasan internal, eksternal, dan evolusi, dengan menyoroti bahwa penyelarasan internal hanyalah langkah awal. Untuk tetap kompetitif, perusahaan juga harus memindai lingkungan eksternal dan mempersiapkan sistem mereka untuk menghadapi ketidakpastian di masa depan.

Pada tahun 2021, Gartner melaporkan bahwa perusahaan yang melakukan penyelarasan IS secara strategis dengan lingkungannya cenderung memiliki performa 33% lebih tinggi dalam hal efisiensi operasional dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukannya. Ini membuktikan bahwa penyelarasan dengan lingkungan eksternal memungkinkan perusahaan untuk bereaksi lebih cepat terhadap perubahan regulasi, dinamika pasar, atau perkembangan teknologi. Sebagai contoh, pada tahun 2018, General Electric berhasil merespon perubahan pasar energi yang lebih berfokus pada solusi energi terbarukan dengan melakukan perubahan besar pada infrastruktur teknologi informasinya. Langkah ini terbukti meningkatkan daya saing mereka hingga 18% dalam tiga tahun pertama implementasi.

Penyelarasan evolusi, seperti yang diuraikan dalam penelitian ini, mengharuskan perusahaan untuk berpikir proaktif, bukan hanya reaktif. Hal ini berarti perusahaan perlu merancang sistem yang dapat beradaptasi dengan perubahan yang belum terjadi. Sistem informasi harus dibangun dengan mempertimbangkan skenario masa depan yang memungkinkan perusahaan untuk tetap fleksibel dan siap menghadapi perubahan. Avila dan rekan-rekannya menekankan bahwa mengintegrasikan dimensi temporal dalam perencanaan IS adalah elemen penting yang sering diabaikan. Perusahaan yang sukses dalam hal ini, seperti Microsoft, telah membangun infrastruktur cloud yang memungkinkan ekspansi besar-besaran dalam skala global, memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin pasar teknologi.

Namun, tantangan terbesar terletak pada fakta bahwa banyak pendekatan penyelarasan IS yang ada belum sepenuhnya mendukung kebutuhan akan perubahan yang cepat. Banyak dari metode tersebut masih terlalu fokus pada penyelarasan internal, sementara penyelarasan eksternal dan evolusi sering diabaikan. Ini menciptakan kesenjangan yang besar dalam hal kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memperluas perspektif mereka dalam hal penyelarasan IS, tidak hanya sebatas menyesuaikan sistem dengan strategi bisnis, tetapi juga dengan perubahan lingkungan dan tantangan masa depan yang belum pasti.

Penyelarasan sistem informasi yang efektif tidak lagi cukup hanya menargetkan kesesuaian dengan strategi bisnis internal. Sebagaimana diungkapkan oleh Avila, Goepp, dan Kiefer (2009), perusahaan juga perlu memperhatikan penyelarasan dengan lingkungan eksternal dan evolusi yang tak terduga untuk mempertahankan daya saing. Dengan semakin cepatnya perubahan di dunia bisnis, perusahaan yang tidak mampu memindai lingkungannya dan mempersiapkan sistem mereka untuk ketidakpastian masa depan akan tertinggal.

Kesuksesan perusahaan seperti Amazon dan General Electric membuktikan bahwa fleksibilitas dan adaptabilitas sistem informasi merupakan elemen krusial dalam mengelola perubahan. Dalam era teknologi yang disruptif, perusahaan yang tidak berinvestasi dalam penyelarasan IS yang holistik akan kesulitan berinovasi dan bersaing. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan di segala sektor untuk tidak hanya mengejar penyelarasan internal, tetapi juga merancang sistem yang responsif terhadap lingkungan dan masa depan yang penuh dengan ketidakpastian.

 Referensi:

Avila, O., Goepp, V., & Kiefer, F. (2009). Understanding and classifying information system alignment approaches. Journal of Computer Information Systems, 50(1), 2-14. https://doi.org/10.1080/08874417.2009.11645357

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun