Semua sudah membaca berita tentang peristiwa "susur sungai" yang menyebabkan wafatnya beberapa Siswi SMP di Sleman Jogjakarta. Penyebabnya karena kelalaian guru dan pembimbing. Ini musibah besar dalam dunia pendidikan.
Yang jelas, kelalaian ini menyebabkan kematian orang lain. Dan ini kesalahan.
Biarkan proses hukum tetap berjalan.
-----
Walaupun para guru dianggap bersalah dan proses hukumnya sedang ditempuh, bukan berarti boleh terjadi "Kekurangajaran dan kebiadaban" terhadap guru dan profesi guru.
Ya, wafatnya beberapa Siswi adalah bencana, dan sikap kurangajar dan biadab kepada guru juga bencana.
Dalam proses hukumnya, para guru yang dianggap bersalah dibotakin rambut kepalanya, digiring layaknya maling ayam (karena kalau koruptor akan dihormati) dan seakan tidak ada lagi rasa hormat terhadap "profesi" guru. Ini menjadi semacam simbol runtuhnya marwah guru dan dunia pendidikan.
Sama sekali tidak ada yang membenarkan dan membela kelalaian para guru tersebut. Tapi menghinakannya sama saja menghinakan dunia pendidikan.
----
Lantas, apa yang mau diharapkan dari proses pendidikan jika profesi pendidik dihinakan.?
Sekali lagi, guru bukan penjahat.
Saya juga seorang guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H