Kelompok kami melakukan program adaptasi teknologi yaitu dengan mengadakan pelatihan kepada guru dan siswa. Untuk guru kami melakukan pelatihan bagaimana cara menggunakan Microsoft word dan untuk siswa kami khususkan pada kelas 5 yang akan menghadapi Asesmen Nasional di bulan November, dengan pelatihan cara menggunakan laptop dan cara mengetik. Â Pada kegiatan Literasi dan numerasi kami mengajar di kelas, menyesuaikan dengan kebutuhan guru dan melakukan kunjungan perpustakaan 1 minggu 1 kali. Â Lalu untuk administrasi sekolah kami juga menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
      Program unggulan kami adalah sebuah webinar mengenai sosialisasi Asesmen Nasional. Sasaran kami dalam webinar ini adalah guru-guru dari sekolah yang terdapat penempatan Kampus Mengajar di Kab. Bandung Barat. Program unggulan kami mendapat dukungan dari pihak dinas pendidikan Kab. Bandung Barat dan materi yang disampaikan oleh pemateri tingkat nasional.
      Lima bulan masa penempatan, pada tanggal 16 Desember 2021 lalu, kami melaksanakan perpisahan dan penarikan mahasiswa. Kami mendapatkan banyak pelajaran.  Mulai dari sulitnya mengatur keuangan untuk kebutuhan hidup di tempat penempatan dan sulitnya membagi waktu untuk kuliah serta kegiatan lainnya. Namun, Alhamdulillah semua itu sudah terlaksana dengan baik. Hal yang paling berkesan dalam program ini adalah saat pematerian dari guru SD dan SMP pada saat pembekalan, dan saat mengajar di kelas, karena murid-murid di sana sangat terbuka kepada kami, para guru juga sangat ramah kepada kami. Karena bagaimanapun ada kekhawatiran sebelum kami memulai program ini, karena lokasi SDN Sindangpalay yang walaupun satu kabupaten dengan tempat asal kami namun, jarak yang harus kami tempuh kurang lebih 74 km dengan estimasi perjalanan menggunakan motor kurang lebih 3 jam, dan kondisi jalan yang kurang baik karena sedang mengalami banyak perbaikan jalan di beberapa titik. Selain itu kami juga banyak membaca cerita teman seperjuangan kami di dearah lain, yang sangat kesulitan saat uang saku 2 bulan pertama yang telat cair dan beberapa kelompok mahasiswa yang di berlakukan tidak ramah hingga di tolak dari tempat penempatan.
Semua itu terjadi karena sosialisasi pemerintah mengenai program ini dirasa masih kurang, beberapa pihak masih belum mengetahui program ini, dan kurangnya kesadaran pihak sekolah yang bersangkutan mengenai manfaat yang diberikan dari program KM ini. Namun, tidak perlu takut untuk mendaftarkan diri pada program ini, karena tidak semua sekolah tempat penempatan seperti itu, dan kami yakin sekolah yang sudah pernah terdaftar dalam list KM ingin menjadi tempat penempatan mahasiswa kembali, contohnya seperti Sekolah penempatan kami.
Jika teman-teman mendaftarkan diri untuk mengabdi dalam program ini, teman-teman akan mendapatkan banyak pengalaman yang tidak kita dapatkan di perkuliahan. Selain itu ada beberapa benefit yang bisa kita dapatkan, yaitu :
- 20 sks yang dapat dikonversi
- Uang saku Rp. 1.200.000/bulan
- Potongan UKT maksimal Rp. 2.400.000 – kali
- Sertifikat peserta program Kampus Mengajar.
Mari berjuang mengembangkan pendidikan di Indonesia bersama-sama. Semangat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H