Sikap GP Anshor yang protes keras dengan menggelar aksi atas Muktamar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Jember merupakan bentuk kecintaan dan komitmen NU pada Pancasila. Di tengah kegamangan pemerintah menyikapi HTI, GP Ansor hadir dengan mengambil respon yang tegas terhadap kampanye anti Pancasila. Sikap GP Anshor ini merupakan warning bagi pemerintah, yaitu jangan pernah main-main dengan paham ideologi yang dibawa Hizbut Tahrir. Jika tidak ditanggapi secara serius, maka negeri ini akan hancur lebur.
Oleh karena itu, pemerintah harus campur tangan dalam penanganan ideologi-ideologi anti Pancasila. Sebelum nasi menjadi bubur, pemerintah, polisi dan tentara mesti waspada dengan ekspansi gerakan HTI. Begitu juga dengan perguruan tinggi yang selama ini cenderung terbuka terhadap keberadaan HTI harus mulai waspada dan memberi respon yang serius. Pihak kampus yang selama ini sangat sensitif terhadap organisasi-organisasi ekstra kampus yang cenderung moderat dan terbuka seperti PMII, HMI, IMM, GMNI, PMKRI, seharusnya lebih lunak dan menjadikan mereka mitra untuk mencegah infiltrasi paham-paham anti Pancasila. Â
Artikel ini pernah dimuat di www.qureta.com dengan judul yang berbeda " Kisruh HTI Jember dan Wacana Anti-Pancasila" pada 4 Mei 2016