Pajak merupakan salah satu pilar utama dalam pendanaan negara untuk membiayai berbagai program dan kegiatan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Sejak lahirnya suatu negara, sistem perpajakan telah menjadi instrumen penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, pemahaman perpajakan sejak dini menjadi suatu hal yang krusial dan relevan bagi setiap warga negara. Realisasi penerimaan pajak tahun 2022 mencapai Rp 1.716,8 triliun tumbuh 34.3% dibandingkan penerimaan pajak tahun 2021 yakni Rp 1.278 triliun, angka ini sudah tumbuh 19,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
1. Pendidikan tentang Pajak sejak Dini
Mengajarkan perpajakan sejak dini dapat dimulai di lingkungan pendidikan formal seperti sekolah dan perguruan tinggi. Dalam kurikulumnya, pemerintah dapat memasukkan materi tentang perpajakan yang mudah dipahami oleh para siswa. Hal ini akan membantu siswa untuk menyadari betapa pentingnya peran pajak dalam membangun negara dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
2. Mengajarkan Tanggung Jawab dan Kewajiban sebagai Warga Negara
Pemahaman perpajakan tidak hanya tentang bagaimana menghitung dan membayar pajak, tetapi juga mengenai tanggung jawab dan kewajiban sebagai warga negara. Pajak merupakan wujud kontribusi aktif dari setiap warga negara dalam pembangunan negara dan pemberdayaan masyarakat. Dengan pemahaman perpajakan sejak dini, generasi muda akan tumbuh sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan memiliki rasa memiliki terhadap negaranya.
3. Kesadaran akan Penggunaan Dana Pajak
Banyak dari kita mungkin pernah bertanya-tanya, "Mengapa saya harus membayar pajak?" atau "Apa yang dilakukan pemerintah dengan uang pajak saya?" Pemahaman perpajakan sejak dini dapat membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Generasi muda akan menyadari bahwa dana pajak digunakan untuk membiayai berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan program sosial lainnya. Dengan begitu, mereka akan lebih menghargai pentingnya pajak dan dapat menjadi bagian dari pengawasan efektivitas penggunaan dana tersebut.
4. Menanamkan Sikap Patuh Terhadap Peraturan Perpajakan
Pemahaman perpajakan sejak dini juga membantu menanamkan sikap patuh terhadap peraturan perpajakan. Ketika generasi muda memahami alasan pentingnya membayar pajak dan bagaimana dampak positifnya bagi negara dan masyarakat, mereka akan cenderung lebih patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Ini penting untuk mendorong kesadaran dan ketaatan terhadap sistem perpajakan yang berlaku.
5. Mendorong Partisipasi Aktif dalam Pengambilan Keputusan Publik
Pemahaman perpajakan yang baik akan membantu generasi muda untuk lebih paham tentang isu-isu ekonomi dan sosial yang terkait dengan pengelolaan dana pajak. Ini akan mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi dan pengambilan keputusan publik terkait kebijakan fiskal dan penggunaan dana pajak. Dengan berpartisipasi secara aktif, generasi muda dapat berkontribusi dalam mewujudkan perubahan positif bagi masyarakat dan negara.