Mohon tunggu...
Ahmad Hidayat
Ahmad Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Education

Seorang pendidik yang sesekali menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Ada Tempat Pulang

22 September 2020   10:54 Diperbarui: 22 September 2020   11:10 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku pergi ke hutan, hutanku hilang.
Aku pergi ke lembah, lembahku tandus.
Aku pergi ke sungai, sungaiku sudah tidak bersahabat.
Aku pergi ke pantai, pantaiku sudah tak ku kenal.
Aku pergi ke kota, kotaku sudah berbahaya.
Kemana aku harus pulang?

Aku ke surau, disana tak ada orang.
Aku ke sekolah, tak ada lagi yang belajar.
Aku ke kampung, semua menutup pintu.
aku ke pesawahan, tak ada lagi padi.
semua tanah sudah diukur.
Lalu kemana aku harus pulang?

Aku mau makan, tapi harus bayar.
Aku mau minum, tapi air sudah bukan lagi milik bumi.
Aku bernafas, aku tersedak debu-debu.
Aku berpikir, aku selalu salah.
Aku bersuara, suaraku selalu kalah.
Aku besuara lagi dengan pengeras suara.
Aku tetap kalah. Katanya aku bukan siapa-siapa.
Aku merinding ditengah terik
Kemana aku harus pulang?

September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun