Mohon tunggu...
Ahmad Hidayat
Ahmad Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Education

Seorang pendidik yang sesekali menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Toleransi

13 September 2020   21:14 Diperbarui: 19 September 2020   11:15 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com

Kita ini aneh, Kadang baik-kadang buruk.
Kita ini aneh, Kadang senyum kadang nangis.
Kita ini aneh, kadang putih kadang hitam.
Kita ini aneh, kadang jujur kadang bohong.
Kita ini aneh, kadang dangkal kadang dalam.
Kita ini aneh, kadang percaya kadang tidak.

Kita semua aneh.
Masing-masing dari kita semuanya aneh.
Gak ada yang sama persis.
Aku menyembah Tuhanku.
Dan mereka menyembah Tuhan yang lain.
Aku Sunda.
Mereka Jawa, mereka Melayu, mereka Tionghoa.
Aku sawo matang.
Mereka hitam, mereka putih.

Aku aneh, mereka juga aneh.
Lalu mengapa merasa paling baik?
Merasa unggul, merasa sempurna.
Kita semua berbeda, tapi sama.
Sama-sama aneh.
Sama-sama Indonesia.
Sama-sama hidup.
Sama-sama manusia.
Lalu mengapa merasa paling benar? Kadang aneh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun