Mohon tunggu...
Ahmad Heru
Ahmad Heru Mohon Tunggu... wiraswasta -

penyuka kereta api, pengagum danau dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri yang Tak Kembali dari Gunung Salak

18 November 2013   21:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:59 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


mengapa aku harus percaya padamu? Bahkan kaupun tak pernah sekalipun memperlihatkan wajahmu padaku?

Adalah hal yang tak penting untuk melihat wajah seseorang, apakah kau suka melihat wajah bagus tapi hatimu tak riang?

Ataukah kau suka melihat wajah buruk tapi hatimu riang gembira dan jiwamu menari nari hai satria?

saat ini yang kubutuhkan hanya seseorang untuk kuajak bicara tentang segala hal yang ku inginkan, akku haus ilmu dan pandangan akan segala hal!!

apakah itu tidak akan menjadi penjara bagimu hai satriya?tidak cukupkah hanya aku yang menjadi temanmu saat ini? Yang akan menjawab segala pertanyaan yang ada di kepalamu saat ini?

kau tidak nyata, teman!aku butuh teman-temanku saat ini!!

Apakah kau akan siap bila teman-temanmu mencemooh dan berkata kau gila? Bila kau katakan semua pada mereka?? Kau akan terluka hatimu akan perih dan berdarah, wahai yang dicintai!!

aku rindu pada sesuatu yang tak ku mengerti!
Itulah yang dinamakan cinta !!

Lihatlah kesana, semua malaikat sedang menatap ke bawah, inilah hari pembersihan anakku!!! Setiap hari ratusan orang dibawa pulang, bukan untuk pulang tapi dibersihkan dari kekotoran dunia, sisanya akan dibersihkan dunia dari kekuatan allah untuk menjadi hamba-hamba dunia selamanya!!!

Hari ini semua kitab suci kembali kepada nurnya, setiap tempat ibadah mati karenanya,yang kau lihat kini hanyalah buku biasa dan rumah biasa saja, manusia telah membuat semuanya berhenti pada waktu ini, lihatlah anak manusia, yang kau punya hanya beban sampai akhir hayatmu,

Doa-doa melayang di langit tak pernah sampai terdengar di sorga, saat ini penghuni sorga pun menangis tanpa tahu apa yang ditangisinya. Telah ia siapkan jutaan nisan untuk waktu ini, inilah waktunya sahabat, bahkan gunung2pun enggan mengeluarkan lahar panasnya saking tak teganya pada manusia, tapi bisa apa mereka2 semua itu?
Mengapa tak kau beri peringatan pada manusia untuk sadarkan mereka untuk kembali pada hak-nya?

Manusia terlalu angkuh saat ini, mereka terlalu pandai mengelabui hatinya sendiri!! Keimanan mereka hanya sebatas berhala dan kekuasaan,

Lihat di timur sana. Pasukan dajjal tertawa riang, telah digiringnya manusia ke arah mereka!!!! Kami merelakan dua generasi hilang diambilnya…………………………….

jangan ada prasangka yang akan membuat hati ini menjadi keruh sehingga tidak mampu melihat kenyataan yang ada!!!

***

Dulu dia gagah.

Banyak kawan.

Dulu dia terkenal baik di gang ini. Dia menyapa siapa saja yang dijumpainya. Ramah. Mendaki gunung hobinya. Dia berubah semenjak ditemukan seminggu lalu dalam kondisi tak sadar, digunung salak yang basah. Jasadnya sudah ditemukan Tim SAR, ditemukan tidak jauh dari bekas puing-puing sukhoi. Jiwanya belum pulang dari sana. Mungkin ia sedang menunggunya sekarang, di balik diamnya yang panjang. ditaman yang dibiarkan berlangit terbuka.

*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun