Mohon tunggu...
Ahmad Heru
Ahmad Heru Mohon Tunggu... wiraswasta -

penyuka kereta api, pengagum danau dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri yang Tak Kembali dari Gunung Salak

18 November 2013   21:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:59 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Turunlah hai yang dikurniai, turun dan jadilah saksi derita negri, bukan sebagai pahlawan tetapi sebagai emban dari tangisan langit dan kemarahan bumi yang dikecewakan oleh mereka!!!!.jadilah abdi meskipun itu melawan daya akumu. beban ini memang berat tetapi tidak ada yang lebih berat daripada diasingkan di dunianya.

Seorang pemimpin terdahulu, dianiaya jaman kini selama 23 hitungan tahun kembar, satu-persatu bangsa picik disapu ke laut,mahligai para raja menjadi tumpuan kaki tunggangan pengemis jaman ini.menjadi haram bagi surga dan neraka untuk menampung bangsa ini kedalamnya!!!!Babar!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!.
Dari airmata bunda yang tercinta
……………………………………

“raden, jangan dipusingkan lagi hal hal seperti ini!!Ini jamannya sudah tiba dimana semua rasa ada di luar hati nurani! kita adalah satu! Apa yang ada di pikiran ki weruh ada juga di rasaku..kita cukup mengamati dan merasakan jaman ini…inilah takdirnya !! Ini jamannya pembersihan! Jaman dimana yang dulu dianiaya daan disakiti kembali menagih janji dan dendamnya.darah dibayar dengan darah pula.nyawa pun dibayar dengan nyawa.

Dibalik kengerian muncul pula kebahagiaan saat ini!!!.lihatlah, disana ada dilahirkan manusia sempurna yang sangat fasih berbahasa, lembut tatapannya, besar jiwanya, terang parasnya dan kuat rasanya!!!!.

Dialah yang diidamkan oleh banyak malaikat!!!.dengan tangannya dia bahagiakan kita, dengan kata-katanya dia sempurnakan bahasa dunia, dengan perilakunya, dia hindarkan mereka dari bahaya!!!.

Semua hal ikhwalnya tersembunyi rapat dari mereka meski mereka terus mencari tahu siapa dia.

Teman mencarinya dan lawan menelusurinya mencari tahu tentangnya. Maha adil gusti menyembunyikan dia dari tatapan iri malaikat dan ratapan benci iblis. Semua yang diramalkan manusia tentangnya adalah salah!!!!!.bahkan malaikatpun tidaklah pernah tahu apa yang direncanakan gusti padanya.
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

(dengarkan ribuan doa yang mengambang di antara bumi dan langit).

Gusti telah menutup semua pintu doa bagi kita!!!! 87 purnama lagi kita bertemu disini tanpa busana kehidupan, tanpa wajah bertopeng turunan adam!!!
Semua orang menanti seseorang yang berjuluk ratu adil!! Penantian yang akan menjadi hal yang sia-sia…..

Kita berpisah disini aki?

Ya sudah saatnya kita pergi untuk menghidupi beban kita sendiri2…

Selamat jalan raden,

Selamat jalan aki…

Ragu dan derita kita sambung di negeri ini,negeri yang dikelilingi tujuh samudera pertemuan 9 aliran sungai ini………semoga kita bisa sampai di ridha tangan gusti!!


32 purnama adalah 8 pakarti yang akan dijalani anak2 negeri ini, selama itu pula derita akan selalu menyertainya, takkan ada yang pernah mengerti ini saudara2ku …sebab ini adalah merupakan misteri gusti yang tak ada tandingannya!!

Aku tahu suatu saat aku akan ditinggalkan! Suatu saat aku harus berjuang sendiri dan suatu saat akan terkalahkan.. Senin pahing kau pamit untuk pergi selamanya! Menumpukkan tugas maha berat untukku!! Satu persatu pergi dan hilang!! Kenapa harus aku ibu? Kenapa bukan anak2mu yang lain, baru sepenggalan jalan aku mengenalmu hangat oleh cinta kasihmu, hangat oleh nasehat2mu…

Aku satria dari gelombang pasang, ajiku laut tenang, kerisku badai menghantam, rajaku langit biru, ratuku bumi, kawanku perahu nelayan!! Guru-ku kehidupan fana, kekasihku 700 bidadari…

Mengapa tak satupun yang sadar kalau akulah yang menghadirkan segala sesuatunya, yang menghantarkan nikmat dan susah, menghadirkan rasa dan karsa, begitu hebatnyakah manusia? Sehingga merasa mampu hidup diatas dunia tanpa sadar bila kapanpun aku mampu menghancurkan hidup mereka, begitu pentingkah harga dunia diatas kepala mereka sehingga mereka terlalu asik hidup serasa tak akan pernah aku tamati kisahnya di dunia.

Aku tak butuh do’a mereka,

Aku-lah doa itu sendiri dan akulah yang melingkupi doa itu; hai satriya tugasmu adalah menjadi manusia, jadilah manusia sejelek jeleknya manusia,sehingga kau tahu artinya menjadi pendendam, tamak, dan segala sesuatu yang ada pada manusia jamanmu!! Kau bukanlah dewa, karena aku benci para dewa!! Aku mencintai manusia dengan segala ikhwalnya!! Aku tak akan memberi tugas di pundakmu bila aku tahu kau tak akan mampu! Akan ku ambil satu persatu yang kau cinta di dunia mu, akan ku tarik satu persatu hartamu, dan akan kutelanjangi dirimu!! Jangan takut kau akan kuasa ku! Ridho_ku akan terus menjamahmu…


aku ragu pada keyakinanku bila satu persatu yang ku cintai hilang, aku hanya bisa berkata aku percaya padamu!! Hanya di mulut saja kurasa!! Pada akhirnya aku lebih pada ingin mati saja daripada hidup penuh derita dan kotoran!!


tuhanmu lah yang paling tahu jalan hidupmu!! Jangan kau bebani pikiranmu dengan hal2 yang merusak nuranimu.. Kembalilah pada ning yang sempurna, kau akan tahu hakekat jalan hidupmu satriya!!


mengapa aku harus percaya pada apa yang ada di pikiranku??

Itu bukan pikiranmu!! Itu adalah daya-daya yang telah kuberi pada manusia-manusia berjiwa !!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun