Mohon tunggu...
ahmad hassan
ahmad hassan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Berkecimpungan dalam dunia pendidikan. Suka musik klasik & nonton film. Moto "semua sudah diatur".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepenggal Kisah dari Sekolah Laskar Pelangi

9 April 2023   10:10 Diperbarui: 9 April 2023   10:20 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(www.istockphoto.com)

...........

Di akhir Maret, sebuah keajaiban terjadi. Dengan wajah berseri-seri, Bu Ani mampir kembali ke toko Mutia untuk mengabari jika sang anak diterima di Program Studi Arsitektur Universitas Indonesia lewat jalur prestasi atau SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi). Mutia ikut senang mendengar kabar itu dan mengapresiasinya.

Haris terkejut saat  mengetahui hal itu dari Mutia. Benar-benar tidak disangka dan diduga. Seperti mimpi yang menjadi nyata. Untuk bisa lulus atau masuk UI terutama prodi unggulan dan favorit jelas bukan perkara yang mudah. Namun demikianlah faktanya sang anak bisa diterima.

Fenomena itu sarat arti dan makna. Roda kehidupan selalu berputar. Tak ada yang mustahil jika Tuhan berhendak. Klik! Seperti membalikkan telapak tangan. Nasib seseorang bisa berubah 180 derajat seketika.

Bagi Haris yang berusaha bangkit dari keterpurukan akibat pandemi, peristiwa itu sangat relevan dengan dirinya dan mengajarkan pelajaran yang penting dan berarti. Peristiwa itu memberinya semangat dan motivasi untuk terus berjuang tanpa henti dalam kondisi apapun. Pantang menyerah, tidak berhenti berharap, positive thinking, dan melakukan yang terbaik dari tiap tugas atau pekerjaan yang diemban setiap saat.

Demikian yang dilakukan sang anak. Dalam kondisi sekolah yang terdampak akibat pandemi dan keterbatasan guru, ia tetap menunaikan tugasnya sebagai seorang pelajar dengan baik. Belajar dan terus belajar hanya itu yang ia perbuat selama masa sulit itu. Kini semua kerja keras, kesungguhan, dan kesabaran itu membuahkan hasil.

Tidak semua orang bisa mengalami peristiwa serupa. Haris merasa beruntung setidaknya bisa menjadi saksi atas peristiwa langka itu. Juga menjadi bagian dari sepenggal kisah dari sekolah laskar pelangi.

Di kesempatan yang tidak sengaja, Haris bertemu Bu Ani bersama anaknya. Kepada keduanya, ia berkata, "Selamat ya! Saya ikut bangga dan bahagia. Semoga sukses selalu menyertai."

(berdasarkan kisah nyata dengan berbagai penyesuaian dan modifikasi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun