Mohon tunggu...
ahmad hassan
ahmad hassan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Berkecimpungan dalam dunia pendidikan. Suka musik klasik & nonton film. Moto "semua sudah diatur".

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menengok Kemarin (2/2)

13 Desember 2020   11:11 Diperbarui: 13 Desember 2020   11:13 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat dewasa tiba
Babak hidup baru menandai  
Seperti lazimnya insan  
Punya impian dan harapan

Usai enyam pendidikan
Putuskan langkah besar
Membentuk keluarga
Sambil mengais nafkah hidup
Fase berat menerpa lagi

Harus ku akui
Tak ada yang menonjol
Tak ada kebanggaan diri
Tak membuatku kecil hati

Berliku jalan dilalui
Kadang tersandung dan terjatuh
Lalu bangkit lagi
Dengan petunjuk hati ku jalani

Kadang lelah menghampiri
Namun roda kehidupan terus berputar
Istirahatkan diri sejenak
Tuk lanjutkan kembali perjalanan  

Kadang semua tak berjalan sesuai yang diingini
Sekuat apapun ku mencoba
Sehebat apapun ku berusaha
Semua sudah digariskanNya

Tak ada yang pasti
Tak ada yang abadi
Banyak hal terjadi
Tak ku pahami
Satu yang ku yakini
Dia punya rencana dibalik semua ini

Waktu yang mengajari  
Menyadarkan
Mendewasakan
Tuk perbaiki diri
Sembuhkan luka di hati
Berdamai dengan keadaan

Terus ku mencoba
Memaham
Belajar
Merenung
Memikirkan
Tuk temukan arti hidup hakiki * 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun