Pacet, Mojokerto -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) BBK (Belajar Bersama Komunitas) 5 Universitas Airlangga (Unair) melaksanakan program kerja di Desa Pacet, sebuah kawasan yang memiliki potensi besar di Kabupaten Mojokerto. Wilayah yang dikenal sebagai salah satu daerah wisata unggulan yang identik dengan hawa dingin yang menenangkan pikiran bagi sebagian orang. Desa Pacet dibagi dengan 5 wilayah dusun, yakni Pacet Barat, Pacet Utara, Pacet Selatan, Pacet Made, serta Pacet Maron. Desa Pacet terkadang hanya dikenal dengan wilayah sekitar "Bunderan Pacet" namun tidak demikian.Â
Pacet Selatan yang berada 3 kilometer dari "bunderan" memiliki pesona tersendiri. Tidak banyak yang menjadikan daerah ini sebagai tujuan wisata karena wilayah yang cukup jauh dari pusat keramaian Desa Pacet. Gerbang Dusun Pacet Selatan berada tepat di Tikungan "Setan" Gutean, yang dikenal sebagai turunan curam Cangar-Pacet. Namun di tempat itulah terdapat wilayah yang sangat jarang dijamah wisatawan.Â
Pacet Selatan dikenal oleh warga sekitar sebagai wilayah yang kuat akan adat istiadat dan kultur budaya di Desa Pacet. Tidak seperti wilayah Desa Pacet lain yang dikenal dengan destinasi pariwisata yang penuh dengan villa, di Pacet Selatan tidak demikian. Siapapun yang rindu akan suasana desa yang sejuk dapat mengunjungi Pacet Selatan. Tidak kalah dengan daya tarik wilayah desa yang lain, Pacet Selatan juga memiliki daya tarik tersendiri baik wisata alam dan budaya nya.Â
Dengan kontur wilayah yang berupa perbukitan dan jalan yang cukup rusak, Pacet Selatan layaknya daerah yang belum sepenuhnya terjamah oleh pemerintah. Mahasiswa KKN BBK 5 Unair 2025 memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada di Dusun Pacet Selatan. Mulai dari pelaksanaan program kerja kesehatan, pendidikan, lingkungan dan juga penguatan ekonomi dilakukan Mahasiswa KKN Unair di Pacet Selatan.Â
SDN 2 Pacet yang didirikan pada tahun 1990 menjadi pusat pelaksanaan Program Kerja guna peningkatan Sumber Daya Manusia yang ada di Pacet Selatan. Mulai dari pengajaran Matematika Dasar dan Bahasa Inggris (BIGMATH) serta sosialisasi kebersihan gigi dan sistem reproduksi (DHE), dan pemanfaatan limbah daun untuk ecoprint dilakukan di sekolah dasar tersebut. Dengan jumlah peserta didik sejumlah 51 siswa yang terdiri dari kelas 1 hingga kelas 6, Mahasiswa KKN Unair memberikan dampak positif terhadap pengembangan diri dan kemampuan peserta didik kelas dasar tersebut.Â
Selain itu, dengan masih kentalnya kultur budaya yang dipegang oleh masyarakat sekitar terdapat Sanggar Budaya yang berdiri di Pacet Selatan. Paguyuban Seni Tradisional ini bernama Putra Rimba Budaya yang memfokuskan pengajaran Campursari, Jaranan, dan Bantengan terkhusus kepada remaja dan anak yang ada di wilayah Pacet. Bantengan menjadi nilai jual tersendiri, dimana Bantengan merupakan salah satu kesenian tari asli dari Pacet Mojokerto. Seni Bantengan mempunyai filosofi bermakna. Di dalam banteng terdapat dua pemain, satu di kepala dan satunya di ekor banteng. Mereka harus bermain menjadi satu tubuh, satu jiwa, satu roh, satu karakter untuk menghasilkan gerakan yang  indah.
Mahasiswa KKN BBK 5 Unair juga memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada Ibu dan Balita mengenai Stunting. Program cegah stunting merupakan upaya Universitas Airlangga untuk menekan angka kekurangan gizi ekstrim di Jawa Timur. Program kerja CANTING (Cegah Stunting) merupakan kerja sama Tim KKN BBK 5 Unair bersama dengan Posyandu Pacet Selatan dan Bidan Erna yang merupakan Bidan Desa Pacet, Mojokerto. Hal ini selaras pula dengan upaya pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan dan kekurangan gizi ekstrim di Indonesia. Pelaksanaan program kerja ini tidak hanya dilaksanakan di Dusun Pacet Selatan, mahasiswa KKN juga melakukan upaya sosialisasi pencegahan stunting di Dusun Pacet Barat, Pacet Utara, dan Pacet Maron.Â