Sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pandangan masyarakat Indonesia selama beberapa tahun terakhir merupakan gabungan antara apresiasi, harapan, dan kritik, seiring dengan kebijakan dan langkah-langkah yang ia ambil selama masa jabatannya.
**1. Pemimpin yang Dekat dengan Rakyat**
Salah satu citra yang melekat kuat pada Jokowi di mata masyarakat adalah sosok yang sederhana, merakyat, dan dekat dengan rakyat. Sejak awal masa jabatannya, Jokowi dikenal sebagai presiden yang sering melakukan **"blusukan"**, atau turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi masyarakat secara langsung. Gaya kepemimpinannya yang non-formal ini memberi kesan bahwa Jokowi adalah pemimpin yang peduli dan mau mendengar keluhan warganya.
Hal ini menciptakan kesan positif di kalangan masyarakat, terutama dari kelompok kelas menengah ke bawah, yang merasa lebih terhubung dengan sosok Jokowi dibanding presiden-presiden sebelumnya. Penampilannya yang sederhana, sering kali hanya mengenakan kemeja putih tanpa formalitas berlebihan, semakin memperkuat kesan sebagai pemimpin yang tidak berjarak dengan rakyat.
**2. Pembangunan Infrastruktur yang Masif**
Citra Jokowi sebagai pemimpin yang berorientasi pada pembangunan infrastruktur juga sangat menonjol. Selama masa pemerintahannya, ia dikenal dengan ambisi besarnya dalam membangun berbagai proyek infrastruktur di seluruh Indonesia, mulai dari jalan tol, bandara, pelabuhan, hingga proyek besar seperti **Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara**.
Di satu sisi, kebijakan ini mendapat pujian dari banyak kalangan yang melihat Jokowi berhasil mempercepat modernisasi infrastruktur dan meningkatkan konektivitas antarwilayah, khususnya di daerah-daerah terpencil. Pembangunan infrastruktur ini juga dipandang sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketimpangan antarwilayah.
Namun, di sisi lain, kebijakan ini tidak luput dari kritik. Beberapa kelompok masyarakat merasa bahwa pembangunan infrastruktur yang besar-besaran ini menguras anggaran negara secara berlebihan dan belum sepenuhnya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Kritik juga muncul terkait pembiayaan proyek-proyek besar tersebut, yang sebagian besar didukung oleh utang luar negeri.
**3. Tantangan Ekonomi dan Kesejahteraan**
Pada beberapa tahun terakhir, terutama di masa pandemi COVID-19, citra Jokowi di mata masyarakat mengalami ujian berat. Pandemi membuat perekonomian Indonesia mengalami tekanan yang signifikan, sehingga kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintah di bawah Jokowi mendapat perhatian besar. Upaya pemerintah dalam menangani pandemi, seperti program vaksinasi massal dan bantuan sosial, banyak diapresiasi karena berperan penting dalam mengendalikan dampak kesehatan dan ekonomi.
Namun, tantangan ekonomi seperti **inflasi, kenaikan harga bahan pokok, dan ketidakpastian global** akibat konflik internasional dan krisis energi, membuat sebagian masyarakat mempertanyakan kemampuan pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi. Jokowi juga kerap menghadapi kritik mengenai kesejahteraan masyarakat, terutama terkait tingkat pengangguran dan ketimpangan sosial yang belum terselesaikan sepenuhnya.