**1. Pertumbuhan Ekonomi:**
Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang stabil dalam beberapa tahun terakhir, meskipun sempat terdampak pandemi COVID-19. Pada tahun 2024, diperkirakan Indonesia akan melanjutkan pemulihan ekonominya dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 5%. Pemulihan ini didorong oleh konsumsi domestik yang kuat, terutama dengan adanya pemulihan di sektor pariwisata, manufaktur, dan ekspor.
Namun, masih ada beberapa risiko yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut. Beberapa di antaranya termasuk inflasi global yang tinggi, ketidakpastian geopolitik, dan kemungkinan perlambatan ekonomi global yang dapat memengaruhi permintaan ekspor.
**2. Inflasi dan Kebijakan Moneter:**
Selama 2024, inflasi di Indonesia diperkirakan akan tetap di bawah kontrol, meskipun menghadapi tekanan dari kenaikan harga pangan dan energi global. Bank Indonesia (BI) terus berupaya menjaga inflasi dengan menetapkan suku bunga acuan yang sesuai untuk mengendalikan ekspektasi inflasi dan menjaga stabilitas rupiah.
Jika inflasi global, terutama harga pangan dan energi, terus meningkat, BI kemungkinan akan mempertahankan atau bahkan menaikkan suku bunga untuk menjaga stabilitas makroekonomi. Namun, kenaikan suku bunga yang terlalu cepat juga dapat menekan investasi domestik dan daya beli masyarakat.
**3. Investasi dan Infrastruktur:**
Pemerintah Indonesia terus mendorong peningkatan investasi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pada 2024, proyek infrastruktur besar seperti Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan proyek energi terbarukan tetap menjadi fokus utama. Proyek-proyek tersebut tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi jangka pendek tetapi juga untuk meningkatkan daya saing jangka panjang dengan menciptakan lapangan kerja, memperbaiki logistik, dan mengurangi ketimpangan antarwilayah.
Selain itu, Undang-Undang Cipta Kerja yang bertujuan untuk menyederhanakan perizinan dan meningkatkan daya tarik investasi asing diprediksi akan terus mendukung pertumbuhan investasi.
**4. Tantangan Global:**
Tahun 2024 juga menjadi tantangan bagi Indonesia dalam konteks ekonomi global. Ketegangan geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina dan ketidakpastian di pasar komoditas global dapat mempengaruhi ekspor komoditas Indonesia, terutama kelapa sawit, batu bara, dan karet. Di sisi lain, diversifikasi ekspor, terutama dengan memperluas pangsa pasar nontradisional seperti Afrika dan Timur Tengah, bisa menjadi langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional.
**5. Transformasi Digital dan Ekonomi Hijau:**
Indonesia juga mulai mempercepat transformasi digital sebagai bagian dari strategi ekonomi di era globalisasi. Sektor teknologi dan ekonomi digital diperkirakan akan terus tumbuh dengan pesat, didorong oleh adopsi teknologi di kalangan masyarakat, serta peningkatan akses internet di daerah-daerah terpencil.
Pemerintah juga menekankan pentingnya ekonomi hijau dan energi terbarukan dalam rangka memenuhi komitmen perubahan iklim global. Pada 2024, berbagai kebijakan terkait ekonomi hijau diprediksi akan diperkuat, termasuk investasi pada sektor energi terbarukan dan pengembangan kendaraan listrik.
**Kesimpulan:**
Pada tahun 2024, ekonomi Indonesia berada pada jalur pemulihan yang baik dengan potensi pertumbuhan yang solid. Meski ada risiko dari sisi inflasi global dan ketidakpastian geopolitik, prospek positif dari sektor investasi, transformasi digital, serta dorongan untuk pengembangan ekonomi hijau menjadi faktor pendorong penting. Kebijakan ekonomi yang bijak dari pemerintah dan Bank Indonesia akan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini.
Jika ada perubahan signifikan dalam situasi global atau domestik, tentu saja proyeksi ini bisa berubah dan memerlukan penyesuaian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H