Mohon tunggu...
Ahmad Gaus
Ahmad Gaus Mohon Tunggu... Dosen - Seorang yang gemar menulis

Imagined word, imagined world

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Buku Harian Kupu-Kupu

20 November 2015   16:24 Diperbarui: 20 November 2015   16:24 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

 

 

Siapa yang menaruh senja di jendela kamarku

membuatku berpaling dari keindahan purnama

siapa yang setiap pagi menyamar menjadi kupu-kupu

menuliskan isyarat rindu pada sekuntum bunga.

 

Aku meneguk lagi air cinta dari cawan kekosongan

menuangkan lagi bersungai-sungai musim semi

ke dalam cangkir kesunyian.

 

Malam kita bersenandung di pohon-pohon cemara

memagut hasrat dalam kerinduan tiada tara

menirukan suara angin pengembara.

 

Lain waktu kita bermimpi menjadi sepasang elang

terbang ke hutan-hutan, menyusuri lembah dan jurang

hingga tak tahu lagi kemana jalan pulang.

 

Kadang kita ingin menjadi hujan yang membanjiri kota

menyusup ke pori-porinya 

menyuburkan taman-taman di atasnya

hingga di suatu senja, pada setangkai bunga padma

kita menyaksikan diam-diam dan cemburu

sepasang kupu-kupu bercinta dengan indahnya.

 

----------

 Untuk D

20/11/15

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun