Â
Â
Siapa yang menaruh senja di jendela kamarku
membuatku berpaling dari keindahan purnama
siapa yang setiap pagi menyamar menjadi kupu-kupu
menuliskan isyarat rindu pada sekuntum bunga.
Â
Aku meneguk lagi air cinta dari cawan kekosongan
menuangkan lagi bersungai-sungai musim semi
ke dalam cangkir kesunyian.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!