Mohon tunggu...
Ahmad Gaus
Ahmad Gaus Mohon Tunggu... Dosen - Seorang yang gemar menulis

Imagined word, imagined world

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepotong Senja untuk Dea

21 November 2014   16:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:13 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SEPOTONG SENJA UNTUK DEA

Berdirilah di puncak sepiku

biarkan angin meniup rambutmu

menebarkan harum bunga padma

agar kuingat kembali kapan terakhir kali

aku menciumnya di senja yang senyap

agar aku tahu ke mana harus menjemputmu

membawa kabar tentang rindu yang merekah

di pohon-pohon stroberi

datanglah seperti dulu engkau memintaku

menjadi kekasih musim dinginmu.

Kerinduan telah merontokkan jiwa

seperti sirine yang meraung-raung

di terowongan masa lalu

membuatku bersimpuh

bagai pengembara yang terluka.

Malam begitu dingin tanpa anggur

yang kautuangkan dengan lidah membara

membakar seluruh nafas rinduku

Cinta akan membuat jalannya sendiri, kekasihku

— di hutan atau semak belukar yang tak pernah dilewati

jika masih berpikir untuk membuat pilihan

kita akan hidup dalam keterasingan.

Bukankah hidup ini teka-teki, dan cinta adalah jawabannya

cinta telah lahir sebelum ada pertanyaan

dan kita tidak perlu membuat istana dari kayu atau pualam

untuk melindunginya dari kotoran debu

cukuplah ia dititipkan pada angin musim dingin

yang datang dan pergi.

Di sudut matamu senja bersimpuh

kesunyian menghimpit sebelum malam menutup tabirnya

besok pagi fajar akan datang lagi

rindu akan menyulam kesendirian lagi.

-- 21 November 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun