Mohon tunggu...
Ahmad Fiqri
Ahmad Fiqri Mohon Tunggu... Mahasiswa - ..

..

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bahaya, Bumi Sudah Terancam!

23 Oktober 2021   23:39 Diperbarui: 23 Oktober 2021   23:52 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Polusi di bumi mulai meningkat ketika terjadi revolusi industri pertama kali pada pertengahan abad 18. Perubahan secara masif di segala bidang industri, seperti pertanian, manufaktur, pertambangan, dan transportasi yang awalnya menggunakan tenaga manual berubah menggunakan mesin. Tentu penggunaan mesin disini akan membutuhkan bahan bakar yang dapat mengeluarkan polusi udara. Masalah polusi udara inilah yang sudah menjadi fokus dalam beberapa dekade dimana dampaknya dapat kita rasakan sekarang. Global warming atau pemanasan global adalah efek dari polusi udara yang semakin banyak. Banyaknya gas CO2 yang dihasilkan oleh mesin-mesin tersebut menciptakan suatu penghalang kembalinya panas matahari di udara yang kita sebut sebagai efek rumah kaca. Panas dari matahari yang turun ke bumi seharusnya dapat memantul kembali ke luar atmosfer. Namun, dengan adanya efek rumah kaca tersebut panas matahari tertahan di udara sehingga timbul global warming. Perubahan musim yang tidak menentu, suhu udara yang semakin panas, dan mencairnya gunung es di kutub utara merupakan bukti nyata dari terjadinya global warming.

Net-Zero Emissions adalah kampanye yang sering disuarakan untuk mengurangi emisi karbon di bumi. Net-Zero Emissions sudah sering disuarakan sejak taun 2008 karena mulai sadarnya umat manusia akan bahaya pemanasan global yang disebabkan oleh emisi karbon yang berlebihan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, emisi karbon ini dapat disebabkan oleh kegiatan industri yang sering menggunakan alat mesin yang dapat menghasilkan polusi berupa emisi karbon tersebut. Selain itu, tanpa kita sadari, manusia juga menyumbang 5,8% emisi karbon ke udara yang berasal dari napas. Dengan bertambahnya emisi karbon yang ada di udara dan tidak bisa diserap atau terbuang ke luar angkasa, maka akan terbentuk efek rumah kaca yang akan menimbulkan global warming. Tentu hal ini harus menjadi fokus kita bersama, bukan hanya mereka para pemerhati bumi, tetapi kita semua sebagai warga bumi harus bersama-sama menjaga keseimbangan bumi salah satunya dengan mengurangi produksi emisi karbon dan gas lain yang dapat menyebabkan efek rumah kaca, seperti gas metana dan CFC. Kegiatan manusia seperti penggunaan batu-bara, BBM, dan bahan bakar organik lainnya memiliki kontribusi besar dalam memproduksi emisi karbon (CO2). Selain itu, banyaknya sampah dan kotoran dari peternakan merupakan penyebab banyaknya gas metana yang ada di atmosfer. Bahkan, kentut sapi memberikan dampak besar bagi produksi gas metana yang merupakan penyebab terbesar kedua dalam terjadinya efek rumah kaca. Meskipun CO2 memiliki jumlah paling banyak di atmosfer, CO2 adalah penyebab terendah dalam kenaikan suhu bumi.

Permasalahan ini adalah tugas untuk kita semua untuk saling bekerja sama menjaga kelestarian bumi yang kita tinggali. Emisi karbon yang ada di udara dapat berkurang apabila terserap oleh tanah, tumbuhan, dan terurai oleh air. Karbon dapat menyuburkan tanah sehingga dapat berguna bagi tumbuhan di sekitar. Proses fotosintetsis juga salah satu hal yang dapat mengurangi emisi karbon di atmosfer. Walaupun masih belum kuat, beberapa penelitian menyebutkan bahwa lautan berkontribusi dalam proses penyerapan emisi karbon di atmosfer. Setelah mengetuhi hal apa saja yang dapat mengurangi emisi karbon di atmosfer, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membantu alam mengurangi emisi karbon yang semakin banyak, yaitu:

  • Menggunakan listrik secukupnya
  • Menghemat penggunaan bahan bakar fosil dan mulai berganti ke bahan bakar yang lebih terbarukan, seperti energi listrik, energi surya, dan energi air serta energi nuklir.
  • Mengurangi penggunaan plastik.
  • Melakukan pengelolaan dan mendaur ulang sampah non-organik, seperti plastik.
  • Mengurangi penggunaan kertas.
  • Memakai kendaraan umum.

Mari kita mulai hal kecil untuk menjaga bumi kita tetap asri. Net-Zero Emissions harus dapat terwujud demi keberlangsungan hidup sehat umat manusia meskipun tidak membutuhkan waktu yang cepat. Semua tergantung bagaimana warga bumi dapat bekerja sama untuk melakukan hal terkecil di lingkungan sekitar dengan menjaga kebersihan serta saling mengingatkan satu sama lain. CINTAI BUMI, JAGALAH BUMI!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun