Sekilas rindu menyapa dalam hening,Â
seperti angin malam yang datang perlahan,Â
menyentuh hati tanpa permisi,Â
menggugah rasa yang lama terpendam.Â
Ia hadir dalam senyum yang samar,Â
dalam bayang yang tak pernah pudar,Â
mengukir jejak di sudut ingatan,Â
menghidupkan detik-detik penuh kenangan.Â
Sekilas rindu hadir tanpa suara,Â
namun terasa berat, tak terucap kata,Â
mengisi ruang yang dulu hangat,Â
meninggalkan sisa-sisa cinta yang erat.Â
Seperti hujan yang jatuh dalam sepi,Â
rindu ini mengalir, membasahi hati,Â
mengingatkan bahwa kau pernah di sini,Â
mengisi dunia dengan tawa dan mimpi.Â
Sekilas rindu membawaku pada waktu,Â
di mana kita adalah kisah yang padu,Â
saling merajut asa dalam senyuman,Â
menghapus jarak dan meruntuhkan keraguan.Â
Namun kini hanya sekilas, sebatas rasa,Â
datang lalu pergi, tak pernah lama,Â
membuatku sadar bahwa meski terpisah,Â
rindu tetap hidup dalam setiap langkah.Â
Biarlah ia hadir sejenak, mengisi jiwa,Â
menyampaikan pesan tanpa perlu suara,Â
karena dalam sekilas rindu yang lirih,Â
kau tetap di sini, tak pernah benar-benar pergi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI