Dalam hening malam yang membisu,Â
terukir janji di bawah sinar purnama,Â
namun waktu menggelap, seakan menutup,Â
menyisakan kita dalam ketidakpastian yang sama.Â
Tiada hari esok, begitulah kukatakan,Â
ketika harapan meredup dalam kegelapan,Â
setiap detik berputar tanpa arah,Â
meninggalkan jejak di jalan yang hampa.Â
Bintang-bintang di langit pun bersembunyi,Â
tak ada cahaya yang menuntun langkah,Â
setiap mimpi terasa jauh, terasing,Â
seperti daun kering yang ditiup angin.Â
Apa arti hidup jika esok tak ada?Â
apa makna tawa jika senja tak menyapa?Â
tiada lagi cerita yang bisa ditulis,Â
hanya sebaris luka, tanpa tanda, tanpa rasa.Â
Namun di tengah kegelapan yang pekat,Â
tersimpan seberkas cahaya kecil,Â
sebuah harapan yang tak ingin padam,Â
meski esok tak menjanjikan kejelasan.Â
Kita terus melangkah, meski dalam gelap,Â
mencari arti di balik semua yang hilang,Â
karena mungkin tiada hari esok,Â
tapi ada hari ini yang patut kita jaga.Â
Di setiap detik yang berlalu,Â
ada keindahan yang mungkin terlewat,Â
cinta, tawa, dan air mata,Â
semua adalah bagian dari hidup yang kita bawa.Â
Jadi, biarkan esok menjadi misteri,Â
saat ini adalah anugerah yang tak ternilai,Â
meski tiada hari esok, kita masih ada,Â
hidup di antara detik, dalam bahagia dan derita.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI