Mohon tunggu...
febrie_poys
febrie_poys Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ber-Imajinasi adalah kepentingan dalam berkarya

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mata Pencaharian Masyarakat Dusun Kraja, Desa Slmparejo : Peternak Sapi Perah dan Berkebun

20 Desember 2024   10:08 Diperbarui: 20 Desember 2024   10:08 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dusun Kraja, yang terletak di Desa Slamparejo, Kecamatan Jabung Kabupaten Malang merupakan wilayah yang mengandalkan peternakan sapi perah dan aktivitas berkebun sebagai mata pencaharian utama. Kondisi geografis dan sumber daya alam yang mendukung menjadikan kedua sektor ini sebagai pilar ekonomi masyarakat setempat meskipun terdapat sejumlah tantangan.

Peternakan Sapi Perah sebagai Sumber Utama Ekonomi

Salah satu ciri khas mata pencaharian masyarakat Dusun Kraja adalah peternakan sapi perah. Sapi perah dipelihara untuk menghasilkan susu segar yang menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi. Susu sapi yang dihasilkan tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat lokal, tetapi juga dijual ke pasar dan koperasi susu di sekitar daerah tersebut.

Pengelolaan sapi perah di Dusun Kraja umumnya masih dilakukan secara tradisional dengan kandang sederhana yang dibangun di dekat rumah warga. Pemberian pakan sapi mengandalkan hijauan dari lahan sekitar serta hasil sisa panen seperti daun jagung dan singkong. Masyarakat juga memanfaatkan kotoran sapi sebagai pupuk organik yang berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah pertanian.

Berkebun: Sawah dan Tanaman Produktif

Selain peternakan sapi perah, berkebun menjadi sektor penting dalam kehidupan masyarakat Dusun Kraja. Namun, luas lahan sawah yang tersedia saat ini hanya tersisa sekitar 50 hektar akibat alih fungsi lahan. Kendati demikian, sawah yang masih ada tetap dimanfaatkan untuk menanam padi sebagai sumber bahan pangan utama.

Selain padi, masyarakat Dusun Kraja juga mengembangkan tanaman produktif seperti tebu, jagung, dan singkong. Tebu menjadi komoditas yang memiliki nilai jual tinggi dan umumnya dijual ke pabrik gula terdekat. Sementara itu, jagung dan singkong tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan pangan, tetapi juga sebagai pakan ternak sapi perah. Hasil panen dari tanaman ini seringkali memberikan kontribusi signifikan bagi pendapatan keluarga.

Sinergi antara Peternakan dan Pertanian

Keunggulan utama masyarakat Dusun Kraja adalah kemampuan mereka untuk mensinergikan peternakan sapi perah dengan berkebun. Limbah hasil pertanian seperti daun jagung dan singkong digunakan sebagai pakan ternak, sedangkan kotoran sapi dimanfaatkan kembali sebagai pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas tanah. Siklus ini menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.

Tantangan dan Upaya Pengembangan

Meskipun memiliki potensi yang besar, masyarakat Dusun Kraja masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan lahan, fluktuasi harga susu sapi, dan perubahan cuaca yang memengaruhi hasil panen. Selain itu, teknologi modern dalam pengelolaan sapi perah dan pertanian belum sepenuhnya diterapkan, sehingga produktivitas masih perlu ditingkatkan.

Untuk mengatasi tantangan ini, upaya peningkatan keterampilan peternak dan petani melalui pelatihan dan pendampingan teknis menjadi sangat penting. Dukungan dari pemerintah dan pihak terkait dalam penyediaan akses modal, teknologi, serta pemasaran hasil peternakan dan pertanian juga dibutuhkan agar masyarakat Dusun Kraja dapat memaksimalkan potensi ekonomi mereka.

Penutup

Peternakan sapi perah dan berkebun, khususnya sawah seluas 50 hektar serta tanaman tebu, jagung, dan singkong, merupakan sumber penghidupan utama masyarakat Dusun Kraja, Desa Slamparejo. Dengan menjaga tradisi dan memanfaatkan sumber daya alam secara bijak, masyarakat Dusun Kraja berpotensi untuk terus berkembang dan meningkatkan kesejahteraan mereka di masa mendatang. Sinergi antara peternakan dan pertanian menjadi bukti bahwa pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan mampu menciptakan kehidupan yang mandiri dan produktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun