Mohon tunggu...
febrie_poys
febrie_poys Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ber-Imajinasi adalah kepentingan dalam berkarya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Pelukan Keabadian

2 Desember 2024   21:33 Diperbarui: 2 Desember 2024   22:07 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara hembusan angin yang lembut, 

di ujung waktu yang tak terhingga, 

terdapat sebuah tempat, sunyi dan syahdu, 

di mana jiwa bernaung dalam pelukan keabadian. 

Saat raga ini perlahan layu, 

dan cahaya hidup mulai memudar, 

kemanakah kita akan melangkah, 

setelah semua cerita terukir dalam kenangan? 

Keabadian bukanlah akhir dari perjalanan, 

ia adalah sebuah pelukan hangat yang abadi, 

menyambut kita dengan kasih tanpa batas, 

menghapus semua luka yang pernah mengikat. 

Di sana, tak ada lagi derita dan rindu, 

hanya kedamaian yang tak terlukiskan, 

seperti bintang yang bersinar di langit malam, 

mengantar kita menuju tujuan yang hakiki. 

Biarkanlah air mata ini menjadi hujan, 

yang membersihkan jejak-jejak di bumi, 

sebab setiap tetes adalah penghormatan, 

untuk mereka yang telah pergi, takkan kembali. 

Dalam pelukan keabadian, kita akan menemukan, 

cinta yang tak pernah pudar, takkan sirna, 

meski jasad ini layu, jiwa tetap berlari, 

menembus waktu, menembus batas yang ada. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun