Di antara hembusan angin yang lembut,Â
di ujung waktu yang tak terhingga,Â
terdapat sebuah tempat, sunyi dan syahdu,Â
di mana jiwa bernaung dalam pelukan keabadian.Â
Saat raga ini perlahan layu,Â
dan cahaya hidup mulai memudar,Â
kemanakah kita akan melangkah,Â
setelah semua cerita terukir dalam kenangan?Â
Keabadian bukanlah akhir dari perjalanan,Â
ia adalah sebuah pelukan hangat yang abadi,Â
menyambut kita dengan kasih tanpa batas,Â
menghapus semua luka yang pernah mengikat.Â
Di sana, tak ada lagi derita dan rindu,Â
hanya kedamaian yang tak terlukiskan,Â
seperti bintang yang bersinar di langit malam,Â
mengantar kita menuju tujuan yang hakiki.Â
Biarkanlah air mata ini menjadi hujan,Â
yang membersihkan jejak-jejak di bumi,Â
sebab setiap tetes adalah penghormatan,Â
untuk mereka yang telah pergi, takkan kembali.Â
Dalam pelukan keabadian, kita akan menemukan,Â
cinta yang tak pernah pudar, takkan sirna,Â
meski jasad ini layu, jiwa tetap berlari,Â
menembus waktu, menembus batas yang ada.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H